TEMPO.CO, Jakarta - Wacana dibentuknya Liga Primer Eropa mendapat kritik pedas dari legenda Real Madrid, Luis Figo. Dia menyebut dua klub pengusul wacana tersebut, Liverpool dan Manchester United (MU) serakah karena hanya mementingkan diri sendiri.

Figo yang juga pernah bermain untuk Barcelona dan Inter Milan menyatakan bahwa wacana Liga Primer Eropa tersebut akan menghancurkan sepakbola. Menurut dia, wacana tersebut dibuat hanya untuk mempertahankan persaingan di antara klub elit saja.

Mantan Kapten Timnas Portugal itu pun menyerukan semua insan sepak bola bersatu untuk menentang wacana tersebut.

"Apa yang saya baca tentang Liga Super ini akan menghancurkan sepakbola seperti yang kita ketahui," ujar Figo.

"Ini semua adalah tentang keserakahan dan mempertahankan permainan untuk beberapa klub elit, sambil membunuh klub-klub dan liga-liga lain yang disukai fans," ujar Figo lagi.

"Sepakbola harus bersatu! Setiap orang harus menentangnya!"

Wacana Liga Primer Eropa awalnya dihembuskan oleh Presiden Real Madrid, Florentino Perez pada tahun lalu. Akan tetapi belakangan MU dan Liverpool disebut sebagai dua klub yang paling getol melobi klub-klub elit Eropa lainnya untuk menggolkan kompetisi tersebut. Kedua klub itu bahkan disebut telah melobi dan mendapat persetujuan dari FIFA.

Liga Primer Eropa rencananya akan digelar untuk menggantikan Liga Champions. Berbeda dari Liga Champions, Liga Primer Eropa nantinya hanya akan diikuti oleh tim-tim dari lima liga terbaik di Eropa saja: Inggris, Spanyol, Italia, Jerman dan Prancis.

Tujuan dari kompetisi ini, menurut laporan Sky Sports, adalah untuk meningkatkan pendapatan klub-klub elit tersebut. Mereka akan mendapatkan ratusan juta pound sterling dari penjualan hak siar hingga sponsor.

Akan tetapi kompetisi itu mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Badan Sepak Bola Eropa, UEFA dikabarkan akan menjegal kompetisi itu. Seorang juru bicara UEFA yang tak disebutkan namanya menilai kompetisi itu akan melanggar prinsip solidaritas, promosi, degradasi, dan liga yang terbuka yang selama ini menjadi dasar berlangsungnya Liga Champions.

AS