Liga Champions, Ada Apa dengan Lionel Messi Musim Ini?
Reporter
Terjemahan
Editor
Febriyan
Kamis, 5 November 2020 15:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Lionel Messi memang mencetak satu gol pada laga Barcelona vs Dynamo Kiev di ajang Liga Champions dini hari tadi, akan tetapi hal itu tak menyurutkan kritik terhadap performanya. Pasalnya gol itu lagi-lagi diciptakan Messi melalui titik putih.
Di awal musim ini Messi praktis memang belum mencetak satu gol pun dari permainan terbuka. Dia tercatat telah mencetak empat gol dari sembilan laga di semua kompetisi dan semuanya dari titik putih.
Anggapan bahwa sentuhan akhir magis Messi mulai hilang menyeruak ke permukaan. Dia dianggap bukan lagi seorang predator yang piawai menjebol gawang lawan.
Kritik tersebut bisa dimaklumi jika melihat statistik yang ada. Terlepas dari empat tendangan penalti, Messi total telah melepaskan 40 tembakan ke arah gawang dari sembilan laga di semua kompetisi.
Dengan rata-rata 10 tembakan ke arah gawang setiap pertandingannya, Messi masih belum juga mampu mencetak gol. Artinya, efisiensi tendangan terhadap gol Messi nol persen sejauh ini.
Yang lebih membuat kejutan adalah karena dalam beberapa kesempatan Lionel Messi gagal mencetak gol yang dianggap seharusnya bisa dia ciptakan dengan sangat mudah.
Misalnya pada laga kontra Real Madrid dua pekan lalu. Dia sempat berhadapan satu lawan satu dengan Thibaut Courtois. Apesnya, tendangan Messi bisa dibaca sempurna oleh Courtois.
Begitu juga saat menghadapi Alaves akhir pekan kemarin. Messi melepaskan tendangan melengkung yang khas miliknya ke pojok gawang. Akan tetapi penjaga gawang Fernando Pacheco berhasil menepis bola untuk mencegahnya masuk ke dalam gawang.
Pada laga Liga Champions dini hari tadi, keapesan Messi berlanjut. Si Kutu, julukan Messi, tercatat melepaskan empat tembakan ke gawang Dynamo Kiev, termasuk satu tendangan penalti. Akan tetapi penjaga gawang Ruslan Neshcheret yang masih berusia 18 tahun mampu memblok tiga tembakan Messi dalam permainan terbuka.
Merosotnya pundi-pundi gol Messi jelas berimbas terhadap performa lini depan Barcelona. Selama setidaknya satu dekade terakhir, Messi merupakan penyumbang gol terbanyak skuad La Blaugrana.
Bagaimana tidak, dari 740 laga, Messi tercatat telah menyumbangkan 638 gol di semua kompetisi sejak bermain di tim senior Barcelona. Artinya dia nyaris selalu mencetak gol di setiap pertandingan.
Pelatih Barcelona, Ronald Koeman, pun sempat mengeluhkan soal ketajaman lini depan timnya. Berbicara pada konferensi pers menjelang laga kontra Dynamo Kiev, Koeman menyatakan bahwa mereka harus lebih mampu memanfaatkan peluang untuk menjadi gol.
Menurut Koeman, Barcelona merupakan salah satu tim yang menciptakan peluang terbanyak di Liga Champions saat ini.
Ucapan Koeman itu benar, laman resmi UEFA mencatat Barcelona merupakan tim yang paling banyak melepaskan tembakan ke arah gawang dengan 29 tembakan. Akan tetapi Barcelona baru membukukan sembilan gol sejauh ini.
Mereka kalah jauh dari Bayern Munchen yang mampu menciptakan 12 gol dengan hanya dengan 18 tembakan ke arah gawang. Bahkan Lionel Messi cs kalah dari Borussia Moenchengladbach yang mampu menetak 10 gol dari hanya 16 tembakan ke arah gawang.
Secara individu, Lionel Messi, juga tercatat sebagai pemain yang paling banyak melepaskan tembakan di Liga Champions musim ini.
Dia sudah melepaskan 9 tembakan ke arah gawang, tiga diantaranya tendangan penalti yang berujung gol. Artinya, dia melepaskan enam tembakan pada permainan terbuka tanpa satu pun berbuah gol.
Statistik Lionel Messi kalah jauh dari penyerang Manchester United Marcus Rashord, penyerang Borussia Dortmund Erling Braut Haaland atau penyerang Liverpool Diogo Jota yang saat ini menjadi pemuncak daftar top skor Liga Champions dengan empat gol.
Rashford tercatat hanya melepaskan enam tembakan ke arah gawang, Haaland delapan tembakan, dan Jota hanya lima tembakan. Dan tak satu pun dari tembakan ketiga pemain itu dilakukan lewat penalti.
Ada apa dengan Lionel Messi? Benarkah dia telah kehilangan sentuhan magisnya musim ini? Atau apakah hal ini terkait dengan tidak adanya tandem yang bisa mengerti kebutuhannya di lini depan seperti Luis Suarez yang kini sudah hengkang ke Atletico Madrid? Atau bisa jadi hal itu ada hubungannya dengan peran sebagai penyerang tengah yang diberikan Ronald Koeman kepada Messi di Barcelona saat ini?
UEFA|FOOTBALL TACTICS|WHOSCORED|MARCA