Diego Maradona, Napoli, Juara dan Narkoba

Reporter

Terjemahan

Editor

Febriyan

Kamis, 26 November 2020 14:11 WIB

Ekspresi seorang pria saat mengenang kematian legenda Argentona Diego Maradona di depan stadion San Paolo di Naples, Italia, 25 November 2020. Pada awal November, Maradona sempat dibawa ke rumah sakit karena ditemukannya hematoma subdural. REUTERS/Ciro De Lucaa

TEMPO.CO, Jakarta - Legenda sepak bola Diego Maradona meninggal dalam usia 60 tahun di Buenos Aires, Argentina pada Rabu 25 November 2020. Karir Maradona disebut rusak setelah dirinya kecanduan narkoba saat bermain di Napoli.

Tak diragukan lagi bahwa masa kejayaan Maradona terjadi saat dia memperkuat tim asal Italia itu. Maradona sebenarnya pertama kali menginjakkan kakinya di Eropa saat dibeli Barcelona dari Boca Junior pada 1982.

Kerusuhan besar yang dipicu Maradona pada laga final Copa del Rey tahun 1984 membuat karirnya bersama La Blaugrana berakhir lebih cepat. Barcelona menjualnyaa ke Napoli dengan mahar sekitar 10,5 juta euro yang membuat dia menjadi pemain termahal di dunia saat itu.

Kepindahan Maradona itu sempat membuat banyak pihak terkejut. Pasalnya Napoli dianggap bukan tim papan atas di Italia saat itu. Oleh suporter Napoli, dia pun langsung dianggap sebagai penyelamat. Dalam acara perkenalannya, Stadion San Paolo penuh sesak oleh 75 ribu suporter.

Meskipun demikian, Maradona membutuhkan dua musim untuk mempersembahkan gelar jaura Liga Italia bagi Napoli. Setelah mempersembahkan Piala Dunia bagi Timnas Argentina pada 1986, Maradona memastikan gelar juara Liga Italia musim 1986-1987 bagi Napoli. Dia jugaa mempersembahkan gelar juara Coppa Italia musim itu.

Advertising
Advertising

Musim terbaik Maradona dianggap terjadi pada 1988-1989. Saat itu dia membawa Napoli menjuarai Piala UEFA atau yang kini bernama Liga Europa.

Dalam film dokumenter garapan sutradara Asif Kapadia yang dirilis tahun lalu, Maradona menyatakan bahwa di Napoli pula dia mulai mengenal narkoba. Maradona mengaku mengenal narkoba setelah berkawan dengan salah satu pemuka Camorra - sebutan untuk mafia di Italia - Carmine Giuliano.

"Semuanya terasa seperti di film. Sekali hisapan saya merasa seperti Superman," kata Maradona saat menggambarkan apa yang dia rasakan saat pertama kali menghisap kokain.

<!--more-->

Kebiasaan menghisap kokain itu pula yang membuat hidup Maradona kemudian berantakan. Dia kerap absen pada sesi latihan bersama Napoli hingga tidak mengakui anak yang dikandung seorang perempuan yang mengaku telah dihamili si mega bintang.

Dia bahkan disebut sempat menggelar pesta selama empat hari berturut-turut pasca Napoli memenangkan gelar juara Liga Italia Seri A pada 1989-1990. Dia pun mulai mengalami gejala depresi dan merasa ketakutan berada di dekat anaknya sendiri.

Pasca Piala Dunia 1990 di Italia, rasa cinta masyarakat Naples terhadap Maradona pun mulai berubah. Hal itu tak lepas dari keberhasilan dia membawa Argentina menyingkirkan Italia pada babak semifinal.

Dia tak lagi dicintai, bahkan harapannya untuk mendapatkan dukungan pada partai final pun musnah. Masyarakat Italia yang hadir di partai puncak justru melemparkan cacian ketika lagu kebangsaan Argentina dikumandangkan sebelum pertandingan itu dimulai. Argentina kalah 0-1 dari Jerman Barat dan gagal mengulang sukses empat tahun sebelumnya.

Karirnya di Napoli pun berakhir setelah dia mendapatkan hukuman larangan bermain selama 15 bulan karena gagal dalam tes narkoba. Dia hengkang ke Sevilla pada 1992 dan hanya bertahan satu tahun di sana sebelum kembali ke Argentina untuk membela Newell's Old Boys dan akhirnya kembali membela Boca Juniors hingga gantung sepatu pada 1997.

Soal keputusannya meninggalkan Napoli, Maradona sempat menyatakan bahwa dirinya merasa tak lagi memiliki tujuan. Dia menyatakan hanya ingin mengakhiri karirnya di tempat yang jauh lebih tenang. Namun dia mengakui bahwa dirinya merasa tak lagi dicintai di sana.

"Saya tak tahu lagi harus melakukan apa. Saya telah membuat banyak orang senang. Saya ingin mengakhiri karir di tempat yang lebih tenang," ujarnya dalam wawncara dengan Kapadia.

"Ketika saya datang, ada 85 ribu orang yang menyambut saya. Ketika saya pergi, saya sendirian," kata dia.

Meskipun demikian, rasa dendam karena kekalahan Timnas Italia pada final Piala Dunia 1990 itu kini tampaknya telah sirna. Napoli telah mengabadikan nomor 10 yang biasa digunakan Maradona hingga kini.

SKY SPORTS| THE SUN

Berita terkait

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

10 jam lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

1 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Pemain Timnas Indonesia Jay Idzes Borong 2 Gol, Venezia kalah 2-3 dari Catanzaro di Serie B Liga Italia

1 hari lalu

Pemain Timnas Indonesia Jay Idzes Borong 2 Gol, Venezia kalah 2-3 dari Catanzaro di Serie B Liga Italia

Pemain timnas Indonesia Jay Idzes mencetak dua gol saat timnya, Venezia, kalah 2-3 dari Catanzaro dalam pertandingan Serie B Liga Italia.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

3 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

4 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

4 hari lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

4 hari lalu

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

Baru terungkap, rapper Korea Selatan berusia 30 tahun yang menyerahkan diri ke kantor polisi pada Januari lalu adalah Sik-K.

Baca Selengkapnya