Persib Bandung, Dewi Sartika dan Nasib Stadion Gelora Bandung Lautan Api

Reporter

Tempo.co

Selasa, 20 April 2021 15:39 WIB

Pesepak bola Persib Bandung dan tim official memperkenalkan diri serta mengenalkan seragam baru saat acara Launching Tim Persib 2020 di Bandung, Jawa Barat, Selasa 25 Februari 2020. Persib Bandung yang saat ini dilatih oleh Robert Rene Alberts memperkenalkan tujuh seragam baru dan 26 pemain dalam tim yang akan menjalani laga pada liga 1 2020. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Harus diakui, tim Persib Bandung merupakan salah satu klub sepak bola yang kuat selama ini. Selain telah menorehkan segudang prestasi, klub ini memiliki jumlah pendukung fanatik di setiap pertandingan baik tandang maupun kandang. Persib juga memiliki sejarah yang panjang sebelum menjadi seperti Persib yang sekarang.

Sebelum ada Persib, telah lebih dulu hadir Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB) pada 1923 di Kota Bandung. BIVB ini juga merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu yang diketuai Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.

BIVB ini juga sempat menghilang dan kemudian lahir dua perkumpulan lain sebagai cikal bakal Persib Bandung ini. Perkumpulan tersebut yaitu Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada akhirnya kedua perkumpulan itu bergabung pada 14 Maret 1993 dengan nama Persib yang diketuai oleh Anwar St. Pamoentjak. Lahirnya Persib membuat banyak klub yang bergabung seperti SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi

Tim dengan julukan Maung Bandung ini memiliki suporter setia yang bernama Bobotoh yang selalu memenuhi stadion dengan lautan biru saat sedang bertanding di markas mereka. Selain Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Persib yang sedang mengikuti Liga 1 di Indonesia ini juga memiliki 2 kandang lain seperti Stadion Si Jalak Harupat dan Stadion Siliwangi.

Namun klub yang terkenal dengan jersey birunya ini juga memiliki beberapa masalah seperti proyek pembangunan stadion. Stadion Gelora Bandung Lautan Api dikatakan sebagai calon stadion kandang yang berkelas internasional.

Advertising
Advertising

Namun rencana stadion dengan lahan seluas 16,9 hektare yang mampu menampung 38 ribu bobotoh ini ditemukan retakan pada konstruksinya berujung pada penyidikan kasus korupsi oleh polisi. Menurut Audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ada ketidakberesan pada proyek tersebut yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp 103 miliar.

Proyek yang sedang berjalan di tempat ini bisa diperbaiki dari segi pengelolaan dan pengembangannya, dari situs bandung bergerak.id ada beberapa skema yang menentukan nasib stadion ini di masa mendatang.

Pertama bisa dilakukan kerja sama dengan pihak ketiga menjadi skema yang dipilih dan dimatangkan setelah urusan administratif dengan pihak pengembang tuntas pada akhir 2020 lalu. Skema ini dimungkinkan dalam Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah.

Selain itu ada juga laik fungsi guna merespon keadaan stadion yang telah mengalami keretakan akibat kontur tanah yang turun. Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kota Bandung Eddy Marwoto pihaknya sudah mengantongi Sertifikat Laik Fungsi (SLF).

“Kita sudah memproses surat laik fungsi dan alhamdulillah sudah turun (terbit). Kita sedang menunggu dari pihak ketiga untuk feasibility study atau studi kelayakan,” katanya.

Pengelolaan dan pengembangan Stadion GBLA membutuhkan percepatan pembangunan infrastruktur pendukung. Salah satunya yang krusial adalah pembukaan akses pintu tol KM (Kilometer) 149 yang akan memperlancar mobilitas warga dan distribusi barang.

Tak hanya itu proses pembangunan Stadion Gelora Bandung Lautan Api ini juga harus melibatkan warga sebagai basis utama pendukung klub sepak bola Persib Bandung. Warga dan komunitas harus diikutsertakan pengembangan infrastruktur megah ini agar tidak lagi terasa berjarak.

TEGUH ARIF ROMADHON

Baca: Persib Bandung ke Final Piala Menpora 2021, Begini Kondisi Dedi Kusnandar

Berita terkait

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

45 menit lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

3 jam lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

16 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

16 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

19 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

20 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

21 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Asia U-23 2024: Jepang vs Uzbekistan Malam Ini, Timur Kapadze Optimistis Bawa Timnya Juara

1 hari lalu

Jadwal Final Piala Asia U-23 2024: Jepang vs Uzbekistan Malam Ini, Timur Kapadze Optimistis Bawa Timnya Juara

Duel timnas Jepang U-23 vs Uzbekistan U-23 pada final Piala Asia U-23 2024 akan berlangsung Jumat malam ini, mulai 22.30 WIB.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

1 hari lalu

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

Justinus Lhaksana alias Coach Justin mengatakan sepak bola Indonesia berkembang sangat pesat.

Baca Selengkapnya