Alasan UEFA Hapus Aturan Gol Tandang, Bikin Tim Tuan Rumah Parkir Bus

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Jumat, 25 Juni 2021 15:42 WIB

Logo UEFA. REUTERS/Denis Balibouse

TEMPO.CO, Jakarta - UEFA secara resmi menghapus regulasi gol tandang per Kamis, 24 Juni 2021, setelah beberapa tahun terakhir banyak pihak yang memprotes dan memberikan masukan lantaran aturan tersebut dinilai tidak adil dan merugikan. Aturan yang bertanggung jawab atas banyaknya tim sepak bola untuk memilih “parkir bus” ini akhirnya dihapus meski telah diterapkan sejak 1965 silam.

Aturan gol tandang sendiri pertama kali diterapkan pada kompetisi sepak bola pada Piala Winners musim 1965/1966. Secara sederhana, aturan gol tandang menyatakan kesebelasan yang membuat gol lebih banyak di laga tandang akan menjadi pemenang, jika pada akhirnya skor agregat kedua tim terjadi seri.

Adapun alasan UEFA menghapus aturan gol tandang disebabkan statistik yang dianalisis dari pertandingan pertengahan 1970-an hingga sekarang, menunjukkan adanya pengurangan terus menerus yang menyebabkan kesenjangan antara jumlah kemenangan kandang 61 persen menjadi 47 persen dan tandang 19 persen menjadi 30 persen. “Jumlah rata-rata gol per pertandingan yang dicetak di kandang atau tandang, dari 2.02/0.95 ke 1.58/1.15, di kompetisi putra,” begitu pernyataan dari UEFA.

Aturan gol tandang resmi dihapus pada semua kompetisi di bawah naungan UEFA dan berlaku sejak musim 2021/2022. Setelah aturan ini dihapus, ketentuan di mana kedua tim mencetak jumlah gol yang sama dalam dua babak tidak akan diputuskan berdasarkan jumlah gol tandang. Selanjutnya apabila kedua tim mencetak jumlah gol yang sama atau seri selama dua babak, maka akan diberlakukan aturan dua periode perpanjangan waktu selama 15 menit, dan jika diperlukan akan diadakan tendangan penalti.

Jika pada babak kedua tim mencetak jumlah gol yang sama atau tidak ada gol selama waktu tambahan dua kali 15 menit tersebut, tendangan dari titik penalti akan menentukan tim yang lolos ke tahap kompetisi berikutnya. Selain itu, lantaran gol tandang tidak lagi memiliki bobot tambahan untuk menentukan tim mana yang menang, ketentuan tersebut juga berlaku saat sejumlah tim yang bersangkutan memiliki poin yang sama di babak penyisihan grup.

Advertising
Advertising

“Mereka (tim sepak bola) tidak akan dikeluarkan dari kriteria tambahan yang diterapkan pada semua pertandingan grup jika tim tetap sama (jumlah gol tandang yang lebih tinggi yang dicetak di semua pertandingan grup), untuk mempertahankan jumlah maksimum kriteria olahraga,” tegas UEFA.

Sementara itu Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, mengatakan dihapusnya aturan gol tandang telah dipertimbangkan sejak lama setelah mendapatkan banyak protes dari banyak kalangan. “Pertanyaan tentang penghapusannya (aturan gol tandang) telah diperdebatkan di berbagai pertemuan UEFA selama beberapa tahun terakhir,” kata Ceferin.

“Komite Eksekutif UEFA telah mengambil keputusan yang tepat dalam mengadopsi pandangan bahwa itu tidak lagi tepat untuk sebuah gol tandang untuk membawa lebih banyak bobot daripada satu gol di kandang,” kata Ceferin.

Dilansir dari laman www.tsn.ca, Presiden UEFA Aleksander Ceferin juga mengatakan bahwa aturan gol tandang tidak adil, terutama dalam perpanjangan waktu, karena mewajibkan tim tuan rumah mencetak dua gol ketika tim tamu telah mencetak gol. Menurut dia, aturan itu tidak berguna dan menghambat tim tuan rumah menyerang.

“Karena mereka takut kebobolan gol yang akan memberi lawan mereka keuntungan penting,” katanya dikutip Tempo dari www.tsn.ca pada Jumat, 25 Juni 2021.

Menurut Ceferin, meskipun tidak ada kesepakatan, namun banyak pihak yang terlibat dalam persepakbolaan seperti pelatih, penggemar serta pemangku kepentingan sepak bola lainnya yang mempertanyakan keadilannya telah menyatakan preferensi agar aturan tersebut dihapuskan.

Selama ini banyak tim yang memilih parkir bus alias bermain bertahan saat laga kandang disebabkan aturan tersebut. Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk strategi sekaligus mengakali aturan gol tandang. Dengan penghapusan aturan gol tandang, Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, berharap tim-tim yang bermain di kandang lebih bermain menyerang ketimbang bertahan, sebab kini gol tandang maupun gol kandang memiliki nilai yang sama.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: UEFA Hapus Aturan Gol Tandang Termasuk di Liga Champions, Ini Penggantinya

Berita terkait

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

11 jam lalu

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

Kapal perang Amerika Serikat berlayar melintasi Selat Taiwan pada Rabu, 8 Mei 2024, atau kurang dari dua pekan sebelum presiden Taiwan yang baru

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

12 jam lalu

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.

Baca Selengkapnya

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

14 jam lalu

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

PDIP memberi klarifikasi mengapa tak ada foto Jokowi di kantor DPD PDIP Sumatera Utara. Wajibkah pemasangan foto presiden dan wakil presiden?

Baca Selengkapnya

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC Ikuti Turnamen Internasional di Jakarta Mulai 30 Mei

1 hari lalu

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC Ikuti Turnamen Internasional di Jakarta Mulai 30 Mei

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC akan memainkan turnamen persahabatan internasional di Jakarta, mulai 30 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

1 hari lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

2 hari lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

2 hari lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

2 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

2 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Prabowo Disebut Bentuk Kabinet Gemuk, Begini Perbandingan dengan Presiden Sebelumnya

2 hari lalu

Prabowo Disebut Bentuk Kabinet Gemuk, Begini Perbandingan dengan Presiden Sebelumnya

Prabowo disinyalir membentuk kabinet gemuk, bagaimana perbandingan dengan presiden sebelumnya?

Baca Selengkapnya