Lika-liku Persis Solo Kembali ke Kasta Tertinggi setelah 14 Tahun Menanti

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Selasa, 28 Desember 2021 14:56 WIB

Persis Solo.

TEMPO.CO, Jakarta - Persis Solo memastikan promosi ke kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia, Liga 1, setelah mengalahkan Martapura Dewa United 2-1 dalam laga semifinal Liga 2 2021, Senin, 27 Desember 2021. Keberhasilan tersebut menyudahi penantian panjang selama 14 tahun.

Klub sepak bola kebanggaan masyarakat Kota Solo berjulukan Laskar Sambernyawa tersebut terakhir kali melakoni pertandingan di kompetisi tertinggi sepakbola Indonesia pada 2007. Kala itu kompetisi masih digelar dengan format dua wilayah bernama Divisi Utama.

Namun, Persis Solo yang saat itu bergabung di wilayah barat harus menelan hasil akhir yang mengecewakan. Sebab, pada klasemen akhir, hanya bisa menempati posisi ke-9 di bawah Persijap Jepara. Hal itu lantas membawa salah satu klub pendiri PSSI tersebut kembali terlempar ke kompetisi level dua di kasta sepakbola Indonesia.

Dilansir dari situs resmi Pasoepati–nama suporter fanatik Persis Solo–pasoepati.net, pasca terdegradasi dari Divisi Utama itu, Persis Solo mengalami sejumlah masalah klasikal di internal klub, yakni terkait pendanaan. Masalah itu disinyalir karena diberhentikannya dana APBD oleh Kemendagri. Akibatnya, Persis Solo selalu identik dengan klub miskin yang selalu tersandung dengan masalah gaji pemain.

Dualisme yang terjadi pada musim 2011/2012 selanjutnya turut menjadi catatan perjalanan kelam bagi Persis Solo. Muncul nama klub sepakbola bernama Solo FC yang berlaga di kompetisi yang dikelola PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Di sisi lain, Persis Solo juga masih bertanding di Liga Indonesia. Kondisi yang demikian membuat Pasoepati geram dan menyerukan agar musim depan tidak terjadi dualisme.

Advertising
Advertising

Dilansir dari persissolo.id, pada 2014, asa Persis Solo untuk bangkit kembali menyala saat kompetisi Liga 2 musim 2014. Dengan skuat tim yang ala kadarnya, di bawah asuhan pelatih Widyantoro berhasil menembus babak delapan besar. Namun, perjuangan harus terhenti karena masalah non-teknis di sepakbola Indonesia.

Hingga kurun waktu 2015-2016, kisruh sepakbola Indonesia masih terjadi. Imbasnya, tidak ada kompetisi yang digelar. Kompetisi mulai kembali digelar pada musim 2017. Namun lagi-lagi Persis Solo harus menelan pil pahit dengan puas di babak delapan besar. Bahkan hasil yang lebih buruk terjadi di musim 2018-2019. Persis Solo gagal melewati fase penyisihan grup.

Era baru Persis Solo dimulai setelah kepemilikan saham klub diambil alih oleh Kaesang Pangarep, Kevin Nugroho, dan Erick Thohir. Dilansir dari koran.tempo.co, ketiganya menggenggam 90 persen saham klub. Adapun sebanyak 10 persen saham Persis Solo lainnya dimiliki oleh para pendiri dan 26 anggota tim internal.

Sejak saat itu, sejumlah pembenahan manajemen klub mulai dilakukan. Sejumlah pemain-pemain kelas wahid didatangkan. Di tangan ketiga pengusaha tersebut, Persis Solo menjelma menjadi klub “sultan” di kompetisi Liga 2. Puncaknya, berhasil promosi ke kasta tertinggi di kompetisi sepakbola Indonesia, sekaligus mengakhiri penantian panjang selama 14 tahun tersebut.

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Hasil Liga 2: Persis Solo ke Final Usai Kalahkan Martapura Dewa United 2-1

Berita terkait

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

9 jam lalu

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

Ramai istilah pundit dalam dunia sepak bola. Arti kata pundit merujuk pada seseorang yang memiliki keahlian di dunia sepak bola.

Baca Selengkapnya

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

16 jam lalu

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

1 hari lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

1 hari lalu

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

Kadin Indonesia Komite Tiongkok, disingkat KIKT inisiasi beri dukungan finansial untuk Timnas Indonesia sejumlah Rp 23 miliar kepada Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia 3 Kali Dirugikan saat Lawan Uzbekistan, Kenapa Ada Wasit VAR di Pertandingan Sepak Bola?

1 hari lalu

Timnas U-23 Indonesia 3 Kali Dirugikan saat Lawan Uzbekistan, Kenapa Ada Wasit VAR di Pertandingan Sepak Bola?

Ada tiga keputusan wasit VAR yang dinilai merugikan Timnas U-23 Indonesia U-saat melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

1 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

1 hari lalu

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memotivasi timnas U-23 Indonesia usai kalah di semifinal Piala Asia U-23 2024 untuk kejar tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

2 hari lalu

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan motivasi kepada pemain Timnas U-23 Indonesia agar tidak menyerah usai kalah 0-2 dari Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

2 hari lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia Dapat Dukungan Rp 23 Miliar dari Pengusaha, Erick Thohir: Sepak Bola Pemersatu Bangsa

3 hari lalu

Timnas Indonesia Dapat Dukungan Rp 23 Miliar dari Pengusaha, Erick Thohir: Sepak Bola Pemersatu Bangsa

Timnas Indonesia mendapat dukungan finansial Rp 23 miliar dari para pengusaha yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT)

Baca Selengkapnya