Jordi Amat dan Sandy Walsh Akan Menjadi Pemain Timnas Indonesia Termahal

Reporter

Febriyan

Editor

Febriyan

Jumat, 11 Februari 2022 10:26 WIB

Sandy Walsh dan Jordi Amat. (Instagram/hasaniabdulgani)

TEMPO.CO, Jakarta - Proses naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh dipastikan tinggal selangkah lagi. Keduanya bisa menjadi pemain Timnas Indonesia dengan nilai pasaran tertinggi.

Melansir data dari laman Transfermarkt, Amat dan Walsh ditaksir sama-sama memiliki nilai di atas 1 juta euro. Walsh memiliki nilai 1,8 juta euro atau sekitar Rp 29,45 miliar. Sementara Amat sedikit di bawahnya, yaitu 1,3 juta euro atau sekitar Rp 21,27 miliar.

Saat ini, status pemain berpaspor Indonesia dengan nilai pasaran termahal dipegang oleh pemain naturalisasi Marc Klok. Klok ditaksir memiliki nilai 450 ribu euro atau sekitar Rp 7,36 miliar.

Posisi kedua ditempati oleh Asnawi Mangkualam Bahar yang akan menjadi pesaing Walsh di posisi bek kanan Timnas Indonesia. Pemain yang kini merumput di divisi kedua Liga Korea Selatan bersama klub Ansan Greeners itu ditaksir bernilai 375 ribu euro atau sekitar Rp 6,1 miliar.

Berikut 10 pemain Indonesia dengan nilai pasaran tertinggi menurut Transfermarkt:

1. Marc Klok - 450 ribu euro (Rp 7,36 miliar)

Advertising
Advertising

2. Asnawi Mangkualam - 375 ribu euro (Rp 6,1 miliar)

3. Stefano Lilipaly - 350 ribu euro (Rp 5,72 miliar)

4. Ilija Spasojevic - 325 ribu euro (Rp 5,31 miliar)

5. Ezra Walian - 325 ribu euro (Rp 5,31 miliar)

6. Evan Dimas - 325 ribu euro (Rp 5,31 miliar)

7. Febri Hariyadi - 325 ribu euro (Rp 5,31 miliar)

8. Pratama Arhan - 325 ribu euro (Rp 5,31 miliar)

9. Andritany Ardhiyasa - 300 ribu euro (Rp 4,9 miliar)

10. Irfan Jaya - 300 ribu euro (Rp 4,9 miliar)

<!--more-->

Amat cenderung menurun, Walsh menanjak

Nilai pasaran Amat yang kini bermain di Liga Belgia bersama KAS Eupen sebenarnya cenderung menurun. Pada 2018 lalu, dia sempat ditaksir memiliki nilai 5 juta euro, saat masih bermain di Real Betis sebagai pemain pinjaman dari Swansea City.

Sementara nilai Sandy Walsh justru terus menanjak. Hal itu tak lepas dari performanya bersama KV Mechelen di Liga Belgia.

Sebagai bek kanan, Walsh memang tampil cukup impresif. Dari 26 pertandingan, dia tercatat hanya absen dua kali. Sisanya, Walsh nyaris selalu bermain selama 90 menit.

Pesepakbola berusia 26 tahun itu pun cukup produktif. Dia tercatat telah mencetak dua gol dan lima assist musim ini.

Sementara Jordi Amat sempat empat kali absen, satu diantaranya karena hukuman kartu merah. Dalam dua laga terakhir Amat bahkan tak dimassukkan ke dalam skuad oleh Manajer Stefan Kramer. Dia juga baru mencetak satu assist saja.

Di Liga Belgia, klub kedua pemain juga terpisah bagaikan langit dan bumi. KV Mechelen saat ini berada di posisi ketujuh dengan mengumpulkan 39 angka dari 24 laga, mereka bahkan berpeluang naik ke posisi empat besar jika berhasil meraih kemenangan pada dua laga yang sempat tertunda.

KAS Eupen di sisi lain berada di posisi ke-15 dengan perolehan 27 angka dari 26 laga. Mereka hanya berjarak empat poin saja dari zona degradasi.

Akan tetapi KAS Eupen berhasil mengalahkan KV Mechelen dengan skor 3-1 pada pertemuan pertama musim ini. Amat dan Walsh pun bermain pada laga itu.

<!--more-->

Jordi Amat lebih berpengalaman

Secara keseluruhan karir kedua pesepakbola, Jordi Amat memiliki pengalaman lebih banyak. Dia merupakan pemain jebolan akademi Espanyol dan sempat bermain untuk tim senior klub itu selama dua musim sebelum kemudian dipinjamkan ke Rayo Vallecano.

Pada bursa transfer musim panas 2013, Espanyol melego Amat ke Swansea dengan banderol 2,9 juta euro. Empat tahun di Inggris, Amat kembali ke Liga Spanyol untuk bermain bersama Real Betis sebagai pemain pinjaman.

Amat pun kembali bermain untuk Rayo Vallecano pada musim 2018-2019. Rayo membelinya dari Swansea dengan banderol 1 juta euro saja.

Akan tetapi dia hanya bertahan satu musim sebelum akhirnya dipinjamkan ke KAS Eupen yang kemudian membelinya secara permanen pada bursa transfer musim panas 2020.

Sementara Sandy Walsh praktis hanya berkutat di Liga Belgia. Dia sempat bergabung dengan akademi milik Anderlecht sebelum hengkang ke tim junior KRC Genk pada 2011 dan menembus tim senior klub itu.

Pada bursa transfer musim panas 2017, Genk menjual Walsh ke Zulte Waregem dengan status bebas transfer. Tiga tahun berselang, dia hengkang ke klubnya saat ini, KV Mechelen, juga dengan status bebas traansfer.

Untuk pengalaman di level internasional, Walsh lebih baik. Dia tercatat pernah membela Timnas Belanda junior nyaris di semua level, mulai dari U-15, U-16, U-17, U-18, U-19 dan U-20. Tercatat dia pernah 28 kali mengenanak seragam Tim Oranye junior.

Sementara Amat baru menembus Timnas Spanyol di level U-19 hingga U-21. Dia tercatat 27 kali bermain untuk Tim Matador junior.

<!--more-->



Menpora bantu percepat, Shin Tae-yong ingin juara Piala AFF

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali Kamis kemarin menyatakan akan membantu mempercepat proses naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh. Akan tetapi dia menegaskan bahwa naturalisasi pemain ini hanya merupakan solusi jangka pendek untuk mendongkrak performa Timnas Indonesia.

"Saya tentu hati-hati dalam melakukan naturalisasi karena yang pernah saya sampaikan, kita naturalisasi kalau benar-benar terpaksa dan jangka pendek," kata Amali usai rapat bersama PSSI dan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong.

"Kami ada Inpres nomor 3 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan sepak bola nasional, kami lebih mengutamakan pembinaan. Sekarang Indonesia membutuhkan dukungan dari para pemain naturalisasi yang terseleksi dan harus benar-benar berdarah Indonesia, minimal kakek neneknya berdarah Indonesia dan secara tekniks benar-benar dibutuhkan."

PSSI dan Shin Tae-yong sendiri menargetkan kedua pemain itu untuk tampil pada ajang Piala AFF 2022 dan Kualifikasi Piala Asia 2023. Tae-yong menyatakan merekomendasikan keduanya agar bisa meraih gelar juara Piala AFF yang telah diimpikan masyarakan Indonesia sejak lama.

"Mengenai pemain yang dinaturalisasi, kita menaturalisasi menjadi WNI itu bagus untuk tahun ini karena ada Piala AFF, dan itu sangat membantu dan bisa jadi nomor satu di Piala AFF," kata Shin.

"Saya merekomendasikan sekali pemain itu, karena di tim mereka masing-masing menjadi pemain utama dan kualitas mereka sangat bagus. Secara pribadi, mereka akan sangat membantu timnas dan sepak bola Indonesia."

Jordi Amat dan Sandy Walsh tampaknya akan menempuh jalur naturalisasi istimewa. Menurut pasal 20 Undang-Undang Kewarganegaraan, proses naturalisasi keduanya tinggal menunggu pertimbangan dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) sebelum nantinya disahkan oleh Presiden Jokowi.

Baca: Alasan Shin Tae-yong Tak Ajukan Striker untuk Dinaturalisasi ke Timnas Indonesia

Berita terkait

Timnas Indonesia tak Lolos Final Piala Asia U-23, Berjuang Menuju Olimpiade

11 menit lalu

Timnas Indonesia tak Lolos Final Piala Asia U-23, Berjuang Menuju Olimpiade

Timnas Indonesia gagal lolos ke final Piala Asia U-23 2024 setelah kalah dari Uzbekistan pada Senin, 29 April 2024

Baca Selengkapnya

Begini Kronologi Gol Bunuh Diri Pratama Arhan saat Timnas U-23 Indonesia Kalah Lawan Uzbekistan

58 menit lalu

Begini Kronologi Gol Bunuh Diri Pratama Arhan saat Timnas U-23 Indonesia Kalah Lawan Uzbekistan

Pratama Arhan membuat gol bunuh diri di menit ke-86 saat timnas U-23 Indonesia kalah lawan Uzbekistan pada semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

1 jam lalu

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

Kadin Indonesia Komite Tiongkok, disingkat KIKT inisiasi beri dukungan finansial untuk Timnas Indonesia sejumlah Rp 23 miliar kepada Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia 3 Kali Dirugikan saat Lawan Uzbekistan, Kenapa Ada Wasit VAR di Pertandingan Sepak Bola?

2 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia 3 Kali Dirugikan saat Lawan Uzbekistan, Kenapa Ada Wasit VAR di Pertandingan Sepak Bola?

Ada tiga keputusan wasit VAR yang dinilai merugikan Timnas U-23 Indonesia U-saat melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

2 jam lalu

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Jokowi dan beberapa menteri nonton bareng laga Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024. Nobar pun dilakukan di banyak tempat semalam.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Takluk Lawan Uzbekistan, Skuad Garuda Dinilai Kalah Fisik dan Pengalaman

2 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia Takluk Lawan Uzbekistan, Skuad Garuda Dinilai Kalah Fisik dan Pengalaman

Pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni menilai kekalahan Timnas U-23 Indonesia dari Uzbekistan karena fisik dan pengalaman yang belum setara.

Baca Selengkapnya

Gagal Melaju di Final Piala Asia U-23 2024, Ini Fakta-Fakta Timnas Indonesia Kalah dari Uzbekistan

3 jam lalu

Gagal Melaju di Final Piala Asia U-23 2024, Ini Fakta-Fakta Timnas Indonesia Kalah dari Uzbekistan

Hilang sudah asa Timnas Indonesia U-23 berlaga di partai final Piala Asia U-23 2024. Garuda Muda dikalahkan Timnas Uzbekistan U-23.

Baca Selengkapnya

Gol Timnas U-23 Indonesia ke Gawang Uzbekistan Dibatalkan Wasit Shen Yinhao, Ini Aturan Offside Posisi Badan

3 jam lalu

Gol Timnas U-23 Indonesia ke Gawang Uzbekistan Dibatalkan Wasit Shen Yinhao, Ini Aturan Offside Posisi Badan

Gol timnas U-23 Indonesia lewat Muhammad Ferarri dibatalkan wasit Shen Yinhao karena kaki Ramadhan Sananta berada di posisi offside, ini aturannya.

Baca Selengkapnya

4 Drama di Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan: Gol Muhammad Ferarri Dianulir VAR hingga Kartu Merah Rizky Ridho

3 jam lalu

4 Drama di Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan: Gol Muhammad Ferarri Dianulir VAR hingga Kartu Merah Rizky Ridho

Kekalahan Timnas U-23 Indonesia dari Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 diwarnai sejumlah drama, mulai gol dianulir VAR hingga kartu merah.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

4 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

Shin Tae-yong yakin para pemain Timnas U-23 Indonesia bisa tampil baik melawan Irak di Piala Asia U-23 2024 dan meraih tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya