Membedah Aturan 'Transaksi Pihak Terkait' yang Sedang Digugat Manchester City dan Konsekuensinya Bila Dikabulkan
Reporter
Antara
Editor
Nurdin Saleh
Rabu, 5 Juni 2024 21:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Manchester City telah melayangkan gugatan melalui Pengadilan Arbitrase terhadap Premier League sebagai operator Liga Inggris untuk menghapus aturan Transaksi Pihak Terkait (Associated Party Transaction). Mereka mengklaim aturan tersebut melanggar hukum dan diskriminasi.
Peraturan Transaksi Pihak Terkait diterapkan pada 2021 dan dirancang untuk menjaga daya saing serta mencegah tim-tim papan atas menegosiasikan kesepakatan komersial (sponsor) yang berlebihan dengan bisnis yang terkait dengan pemiliknya.
Man City, yang dimiliki oleh perusahaan asal Abu Dhabi, telah memastikan gelar Liga Premier Inggris keempat berturut-turut mereka pada bulan lalu. Kemenangan itu sekaligus menegaskan dominasi mereka di sepak bola Inggris selama satu dekade terakhir.
Pertumbuhan pesat City dinilai terjadi karena bantuan oleh kesepakatan sponsor dengan sejumlah perusahaan dari Abu Dhabi. Etihad Airways yang berbasis di Abu Dhabi adalah sponsor stadion dan jersey utama City.
Dalam kasus terpisah, City juga menghadapi 115 tuduhan dari Liga Inggris atas dugaan pelanggaran peraturan dan aturan keuangan (FFP) antara tahun 2009 dan 2023. Namun, City membantah tuduhan mereka. Sidang itu dilaporkan dijadwalkan pada bulan November.
The Times melaporkan bahwa perselisihan antara City dan Liga Premier Inggris akan diselesaikan setelah sidang arbitrase selama dua pekan yang dimulai Senin depan, 10 Juni.
Dalam dokumen hukum setebal 165 halaman yang diserahkan ke Liga Premier Inggris, Manchester City mengklaim mereka adalah korban “diskriminasi” dan aturan APT telah disetujui oleh rival mereka untuk menghambat kesuksesan mereka di lapangan sebagai ‘tirani mayoritas’.
Bila Manchester City berhasil dalam pemeriksaan mereka, hal ini akan memungkinkan klub-klub terkaya di Liga Premier Inggris untuk menandatangani kesepakatan sponsor mereka tanpa penilaian independen dari liga, sehingga meningkatkan jumlah yang dapat mereka keluarkan untuk mendapatkan sponsor.
Dalam tuntutan itu, City juga ingin menyasar peraturan pemungutan suara di Liga Premier Inggris dengan alasan bahwa persyaratan saat ini untuk setidaknya 14 dari 20 klub – atau dua pertiga dari mereka yang memilih – harus setuju untuk menerapkan perubahan peraturan.
Selanjutnya: Apakah Aturan Transaksi Pihak Terkait?
<!--more-->
Apakah Aturan Transaksi Pihak Terkait dan Bagaimana Penerapannya?
Dengan aturan Transaksi Pihak Terkait, Premier League mewajibkan klub, pemain, manajer, atau 'pejabat senior' mana pun untuk melakukan transaksi dengan 'pihak terkait' melalui mereka. 'Pihak terkait' adalah perusahaan atau orang-orang yang mempunyai kepentingan signifikan terhadap klub terkait, baik secara finansial atau lainnya.
Dewan Premier League nantinya meninjau setiap transaksi, untuk menilai apakah mereka yakin transaksi tersebut mewakili nilai pasar yang wajar. Mereka mengatakan peraturan tersebut membantu membangun “keadilan” di seluruh divisi, dengan mengakhiri “ketergantungan pada peningkatan pendapatan komersial yang terkait dengan kepemilikan klub”.
Apa Implikasi Bila Gugatan Man City Dikabulkan?
Bila gugatan Manchester City ini dikabulkan implikasinya akan sangat besar. The Citizens akan menjadi tambah kaya. Uang mereka untuk belanja pemain bisa dikatakan menjadi tak terbatas.
Abu Dhabi United Group – pemilik mayoritas Manchester City – pada dasarnya adalah perusahaan ekuitas swasta. Namun, mereka memiliki kepentingan bisnis di berbagai sektor di seluruh dunia. Di Manchester saja, diperkirakan terdapat investasi pada properti dan aset pendidikan tinggi senilai hampir 1 miliar pound.
Saat ini, dengan aturan Transaksi Pihak Terkait, Premier League berhak menilai transaksi sponsorship dari perusahaan satu grup atau yang masih terkait. Mereka akan menetapkan apakah harga yang ditetapkan kedua pihak fair atau sesuai nilai pasar.
Bila aturan Transaksi Pihak Terkait bisa dihilangkan Man City lewat gugatannya, nilai sponsorship itu bisa diatur tanpa campur tangan pihak ketiga. Ini berarti pemilik klub bisa saja menggelontorkan uang yang nilainya tak terbatas, dengan alasan untuk sponsorship. Karena itu akan ada peningkatan besar dalam jumlah yang bisa dibelanjakan klub untuk membeli pemain, tanpa harus melanggar aturan.
Ini akan sangat merugikan klub-klub kecil. Sky Sport, mengutip sejumlah sumber dari manajemen klub-klub Premier League, menyebut bola gugatan itu dikabulkan maka akan makin tercipta jurang yang kian lebar antara tim kaya dan miskin. Nantinya, tidak ada batasan seberapa banyak pemilik kaya dapat berinvestasi di klubnya. Artinya, tidak ada batasan pula berapa banyak yang bisa mereka belanjakan untuk pemain.
Selanjutnya: Apa pengaruh pada 115 dakwaan buat Man City?
<!--more-->
Apa Pengaruhnya pada 115 Dakwaan Premier League yang Melilit Manchester City?
Manchester City telah didakwa pada Februari 2023 karena melanggar aturan financial fair play sebanyak 115 kali selama periode 13 tahun. Diduga, mereka tidak mengungkapkan sepenuhnya gaji finansial yang diberikan kepada salah satu manajer mereka selama periode empat tahun.
Selain itu, ada dugaan bahwa ada kontrak rahasia sehingga salah satu manajer dibayar lebih dari yang dinyatakan secara resmi. Liga Premier juga menuduh Man City tidak mematuhi aturan financial fair play UEFA selama periode lima tahun. Mereka juga menuduh Man City belum sepenuhnya bekerja sama dengan penyelidikan Liga Premier.
Laporan Times mengklaim sidang atas dugaan 115 pelanggaran yang dilakukan City, yang semuanya dibantah oleh klub, akan disidangkan pada bulan November.
Gugatan Man City atas Transaksi Pihak Terkait dan 115 dakwaan itu merupakan dua hal yang berbeda. Namun, banyak dari dakwaan tersebut juga berkaitan dengan kesepakatan sponsorship, kesepakatan yang dilakukan dengan perusahaan yang terhubung dengan pemilik Manchester City.
Jadi, menurut Sky Sport, jika Man City memenangi gugatannya akan ada lubang besar dalam 115 dakwaan Premier League buat Man City. Nantinya, Man City bisa berargumen bahwa beberapa aturan yang menjerat mereka ini tidak benar, melanggar hukum, dan tidak sesuai dengan hukum persaingan usaha Inggris.
ANTARA | SKY SPORT
Pilihan Editor: 7 Pemain Incaran Manchester City untuk Musim 2024-2025, Ada Rodrygo Goes hingga Kiper Mike Maignan