Separatis Angola: Target Kami Militer Bukan Pemain Bola

Reporter

Editor

Rabu, 13 Januari 2010 11:15 WIB

Sejumlah polisi Angola mengawal bus yang akan membawa tim nasional Togo meninggalkan Angola kembali ke negeri mereka (11/1). Togo menarik diri dari Piala Afrika. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
TEMPO Interaktif, Brussel - Pemimpim separatis Angola, Selasa, mengatakan serangan yang dilakukan pada kejuaraan Piala Afrika tempo hari ditujukan kepada militer bukan atlit bola atau suporter. Hal itu dikatakannya dalam wawacara khusus dengan The Associated Press.

Tiga orang dinyatakan tewas dan delapan lainnya luka-luka akibat serangan bersenjata, Jumat lalu. Seluruh korban adalah ofisial dan pemain bola Togo, ketika bus yang ditumpangi masuk provinsi Cabinda diserang sekelompok orang bersenjata api. Fron Pembebasan Cabinda (FLEC) menyatakan bertanggung jawab atas serbuan itu.

"Cabinda adalah daerah perang, tidak ada kata gencatan senjata," kata Rodriques Mingas, pemimpin FLEC kepada The Associated Press melalui telepon.

Dalam serangan itu, Mingas mengatakan pasukan hanya membidik seorang berseragam militer yang mengawal bus tetapi, tambahnya, pasukannya melanjutkan serbuan kepada pihak keamanan yang ada di dalam stadion Cabinda tempat kejuaraan Piala Eropa digelar.

"Perang adalah perang," kata Mingas. Namun, pendukung, pemain, dan warga asing tidak akan dijadikan target serangan. "Tujuan kami bukan membunuh warga asing dan Togo yang tidak ada kaitannya dengan ini," katanya. "Kami sedang bertempur melawan pasukan Angola."

AP | CHOIRUL

Berita terkait

Angola Tertarik Beli Pesawat dan Kereta Buatan Indonesia

13 April 2017

Angola Tertarik Beli Pesawat dan Kereta Buatan Indonesia

Angola menunjukkan minat untuk membeli pesawat dan kereta buatan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kerusuhan Sepak Bola di Angola, 17 Penonton Tewas

11 Februari 2017

Kerusuhan Sepak Bola di Angola, 17 Penonton Tewas

Bernardo menambahkan, pada insiden tersebut, sejumlah anak-anak turut tewas.

Baca Selengkapnya

17 Aktivis Angola Ditangkap Saat Diskusi tentang Demokrasi

10 Maret 2016

17 Aktivis Angola Ditangkap Saat Diskusi tentang Demokrasi

Mereka ditangkap dengan tuduhan merencanakan kudeta.

Baca Selengkapnya

Pesawat Militer Angola Jatuh, 17 Orang Tewas

15 September 2011

Pesawat Militer Angola Jatuh, 17 Orang Tewas

Menurut pilot, pesawat laik terbang.

Baca Selengkapnya

Luanda Jadi Kota Termahal di Dunia

18 Juli 2011

Luanda Jadi Kota Termahal di Dunia

Ibu kota Angola itu berhasil mengalahkan Tokyo, yang berada di peringkat kedua.

Baca Selengkapnya

Luanda, Kota Termahal di Dunia

12 Juli 2011

Luanda, Kota Termahal di Dunia

Luanda mengalahkan Tokyo yang berada di posisi kedua dan N'Djamena, ibu kota Chadian, di posisi ketiga.

Baca Selengkapnya

Pilot Angola Salah Mendaratkan Pesawat  

24 April 2009

Pilot Angola Salah Mendaratkan Pesawat  

Pilot yang membawa pesawat Boeing 737 ini mendarat di bandara Kota Lusaka. Padahal, pesawat itu seharusnya mendarat di Bandara Internasional Lusaka, dalam penerbangan reuler dari Harare ke Luanda.

Baca Selengkapnya