"Naturalisasi ini untuk mengejar target jangka pendek dalam tiga tahun ke depan memantapkan posisi tim nasional. Tapi kami tidak melupakan program jangka panjang untuk para pemain muda. Setelah tiga tahun itu, tim senior akan digabung dengan para pemain muda yang saat ini juga sedang dibangun," kata Ketua BTN Iman Arifin dalam pertemuan dengan wartawan di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (20/7).
Selain Iman, pertemuan itu juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes dan pemain warga negara Belanda keturunan Indonesia, Serginho van Dijk. Serginho kini tengah didekati oleh PSSI dan BTN untuk bisa masuk ke tim nasional Indonesia. Striker berusia 27 tahun itu sekarang membela klub Australia, Adelaide United. Sebelumnya ia pernah bermain untuk Brisbane Roar selama dua tahun dan menjadi pencetak gol terbanyak kedua di Liga Sepak bola Australia.
"Keputusan apakah Serginho mau menjadi warga negara Indonesia masih dilakukan oleh keluarganya. Yang jelas dia punya kesempatan besar main di tim nasional karena punya garis keturunan orang Indonesia," kata Iman. Ia pun meminta PSSI untuk membantu proses naturalisasi jika Serginho bersedia menjadi warga negara Indonesia. "Mereka bisa menulis surat ke pemerintah terkait status Serginho ini."
Iman mengatakan pihaknya sudah berbicara dengan pelatih tim nasional, Alfred Riedl, mengenai kemungkinan adanya naturalisasi pemain keturunan warga Indonesia. "Kami cari pemain yang terbaik. Itu bisa ada di liga lokal, pemain Indonesia yang main di liga asing dan mempertimbangkan pemain asing keturunan Indonesia yang berminat main untuk tim nasional Indonesia," katanya.
Menurut Iman, naturalisasi pemain sudah lazim dilakukan dalam sepak bola modern dan dipakai oleh tim nasional beberapa negara seperti Jerman, Portugal dan Spanyol. "Kalau ada pemain asing keturunan orang Indonesia yang memenuhi syarat tim nasional dan dia bersedia jadi warga negara Indonesia itu hal bagus. Kita tinggal jalani prosedur resminya saja," kata Iman.
Nugraha mengatakan Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) membolehkan pemain bermain di negara yang bukan tanah kelahirannya dengan memenuhi syarat hukum yang berlaku. "Kalau Serginho ini lebih mudah karena ia punya garis keturunan asli Indonesia, Kakek dan neneknya itu orang Maluku. PSSI bisa menjadi sponsor Serginho untuk mengajukan aplikasi naturalisasi jika dia sudah bersedia," kata Nugraha.
GABRIEL WAHYU TITIYOGA