Sejarah membuktikan, sejak pertama digelar 18 tahun lalu, Liga Primer baru lima kali memberikan gelar jawara bagi tim dengan pengeluaran terbanyak. Sisanya gagal. Satu di antaranya adalah saat Sir Alex Ferguson menghamburkan 800 miliar pada 2002 dengan mendatangkan pemain kelas dunia: Ruud van Nistelrooy dan Juan Veron, dan harus mengakhiri musim tanpa gelar.
City juga pernah mengalaminya dua musim berturut-turut. Mereka menghabiskan Rp 1,5 triliun, termasuk untuk memecah rekor transfer Liga Primer dengan mendatangkan Robinho, namun cuma bisa finish di posisi 10. Musim lalu mereka menggelontorkan Rp 1,74 triliun dan hanya mengantar City di posisi lima.
"Anda dapat membeli semua pemain, tapi jika tidak berhati-hati, tim akan dipenuhi pemain ber-ego tinggi," kata Danny Mills, Rabu (28/7). Mills merupakan mantan bek kanan Leeds United yang bergelimang uang pada awal 2000-an dan jor-joran dalam belanja pemain. Namun tidak berprestasi dan bangkrut. Leeds kini menghuni Divisi 1. Dua tingkat di bawah Liga Primer.
Menurutnya, saat klub memiliki dana tidak terbatas, akan selalu tergoda untuk mendatangkan bintang baru. "Tapi hal terpenting adalah membangun tim yang menyatu," kata Mills, 38 tahun. Dia mencontohkan Jose Mourinho yang berhasil menyatukan bintang-bintang dan membawa Chelsea meraih gelar juara di musim pertamanya pada 2004. Dia sukses memadukan pemain anyar seperti Didier Drogba dengan pemain lawas seperti John Terry dan Frank Lampard, dan menjadikan The Blues sebagai kekuatan baru di Inggris dan Eropa.
Mantan asisten manajer Liverpool Phil Thompson menyatakan membeli pemain bukan hal sulit bila keuangan klub sedang gemuk. "Menjadikan mereka satu tim jauh lebih sulit," ujarnya. Thompson bersama manajernya, Gerard Houllier butuh 12 bulan untuk menyatukan pemain-pemain barunya yang berharga Rp 505 miliar, dan mempersembahkan tiga gelar bagi Liverpool pada 2001.
Menurutnya, City belum berhasil menyatukan pemain bintang mereka dalam dua tahun terakhir. "Pemain yang baru datang menyebabkan pemain lama terancam dan resah," kata Thompson. Terlebih, dia melanjutkan, belanja jor-joran membuat tekanan meraih gelar semakin besar.
MIRROR | REZA M