TEMPO Interaktif, Jakarta - Tim nasional sepak bola Indonesia terus mematangkan latihan taktik menjelang duel melawan Filipina di babak semifinal piala AFF 2010 pada 16 Desember mendatang.
Sesi latihan yang hanya tersisa satu hari lagi bakal dimanfaatkan untuk mempertahankan kondisi pemain. "Tidak ada lagi latihan berat," kata Pelatih tim nasional Alfred Riedl saat ditemui seusai sesi latihan di lapangan latihan tim nasional, Jakarta, Selasa (14/12).
Riedl terus berupaya memoles strategi permainan Bambang Pamungkas dan rekan-rekannya. Tampaknya, Riedl masih berpegang pada strategi permainan Filipina yang ditunjukkan saat menghadapi tiga lawannya, Vietnam, Singapura, dan Burma, pada babak penyisihan.
Saat menghadapi Vietnam dan Singapura, tim yang memiliki julukan The Azkals itu mengandalkan strategi serangan balik yang cepat. Selain itu, pola pertahanan ketat Filipina yang sangat kuat membuat gawang yang dikawal Neil Etheridge hanya kebobolan satu gol oleh Singapura dan berakhir imbang 1-1.
"Saat memegang bola, kami akan memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin," kata Riedl. Dalam sesi latihan Selasa (14/12) pagi, Riedl kembali melatih taktik permainan dalam lapangan melalui simulasi pertandingan, tim berompi orange melawan tim tanpa rompi.
Kali ini, Bambang Pamungkas diduetkan dengan Cristian Gonzales pada lini depan tim berompi. Sementara Irfan Bachdim berduet dengan Yongki Aribowo pada tim tanpa rompi.
Sepanjang latihan, Riedl menguji pola serangan dari kedua tim sekaligus memoles pola pertahanan mereka. Pelatih asal Austria ini juga melatih pola serangan balik. "Kami juga berlatih menghadapi serangan balik yang cepat," kata Riedl. Riedl menyatakan, kondisi pemain benar-benar dalam kondisi yang sangat baik.
Ketua Umum PSSI Nurdin Halid menyatakan, hingga saat ini timnya diarahkan untuk berkonsentrasi pada pertandingan. Salah satu bek andalan tim nasional Indonesia, Maman Abdurachman, mengaku ada motivasi tersendiri untuk mengatasi Filipina setelah melalui babak penyisihan grup dengan hasil yang sangat baik.
"Tetapi jika kita menjadi terlalu percaya diri, itu justru akan menjadi bumerang bagi kita," katanya. Di mata Maman, hasil luar biasa yang ditunjukkan dalam babak penyisihan seharusnya bisa menjadi satu pemikiran tersendiri bahwa tim nasional bisa meningkatkan level permainan.
"Dari sebelumnya dianggap sebagai tim yang memiliki level di bawah," katanya. Menurutnya, satu kunci utama untuk bisa meraih hasil gemilang serupa seperti saat tampil di babak penyisihan grup adalah kekompakan tim.
Menurut rencana, tim nasional masih akan berlatih satu kali lagi menjelang pertandingan ,yaitu pada Rabu (15/12) pagi. Sesi latihan akhir ini sekaligus akan dimanfaatkan untuk melakukan uji coba lapangan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan.
EZTHER LASTANIA