Kementerian Olahraga Bantah Nurdin Halid Soal Dana Bakrie
Senin, 3 Januari 2011 16:13 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Djoko Pekik Irianto, menyangkal pernyataan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Nurdin Halid bahwa 80 persen pembiayaan tim sepak bola nasional berasal dari Keluarga Bakrie.
Djoko melalui pernyataan tertulisnya kemarin menyatakan keperluan dana PSSI untuk membiayai kegiatannya didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan persentase sebesar 86,9 persen.
Djoko menjelaskan bahwa PSSI mengajukan proposal dukungan dana kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga sejumlah Rp 23,2 miliar dengan perincian yaitu untuk talent scouting dan technical senilai Rp 2,4 miliar, untuk training camp Rp 3,3 miliar, untuk friendly matches Rp 4,6 miliar, untuk AFF Championship Rp 8,5 miliar, dan untuk gaji teknis dan talent scouting senilai Rp 4,2 miliar.
Berdasarkan proposal tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga menyetujui anggaran dimaksud sebesar Rp 20 miliar. "Tertuang dalam surat perjanjian Nomor 183.3/SETMENPORA/KEU/7/2010," kata Djoko dalam bantahan terhadap pernyataan Nurdin yang sebelumnya dimuat di salah satu harian nasional.
BASUKI RAHMAT
Djoko melalui pernyataan tertulisnya kemarin menyatakan keperluan dana PSSI untuk membiayai kegiatannya didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan persentase sebesar 86,9 persen.
Djoko menjelaskan bahwa PSSI mengajukan proposal dukungan dana kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga sejumlah Rp 23,2 miliar dengan perincian yaitu untuk talent scouting dan technical senilai Rp 2,4 miliar, untuk training camp Rp 3,3 miliar, untuk friendly matches Rp 4,6 miliar, untuk AFF Championship Rp 8,5 miliar, dan untuk gaji teknis dan talent scouting senilai Rp 4,2 miliar.
Berdasarkan proposal tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga menyetujui anggaran dimaksud sebesar Rp 20 miliar. "Tertuang dalam surat perjanjian Nomor 183.3/SETMENPORA/KEU/7/2010," kata Djoko dalam bantahan terhadap pernyataan Nurdin yang sebelumnya dimuat di salah satu harian nasional.
BASUKI RAHMAT
