PSSI: Peserta ISL Dibodohi Penyelenggara Kompetisi
Jumat, 23 Desember 2011 09:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia menganggap Persipura Jayapura dan beberapa klub lain dibodohi PT Liga Indonesia supaya tetap berada di Indonesia Super League. Pembodohan dilakukan PT Liga dengan memberi iming-iming saham 99 persen bagi para peserta ISL dan sisanya untuk PT Liga.
Ketua Komite Teknik dan Pengembangan PSSI Syahrial Damaapolii di Manado, Jumat, 23 Desember 2011, mengatakan klub-klub di ISL mengejar pembagian saham yang dijanjikan oleh PT Liga. Padahal, seperti diketahui bersama, sejak era Nurdin Halid dan PT Liga berkuasa, pembagian saham 99 persen milik PSSI dan 1 persen saja milik klub.
"Jadi, sangat aneh ketika sekarang malah PT Liga membalik statuta milik Nurdin. Kan lucu. Nah, yang paling aneh lagi, para klub ini malah terbujuk rayuan karena rata-rata klub di ISL adalah klub miskin yang tidak mempunyai sumber dana selain dari APBD," kata Syahrial.
Syahrial menambahkan, peserta ISL sudah kena batunya karena janji pemberian pembagian modal awal berupa dana Rp 1 miliar dari PT Liga tak kunjung direalisasikan.
Khusus Persipura, PT Liga dianggap benar-benar menjerumuskan klub ini. Pasalnya, Persipura mempunyai jatah tiket Liga Champions Asia, namun harus mengubur impiannya karena berlaga di kompetisi tidak resmi.
Menurut Syahrial, Persipura sejak awal benar-benar dibodohi oleh PT Liga yang menjanjikan tetap bisa ikut Liga Champions Asia walaupun berlaga di ISL. Namun nama Persipura dicoret oleh AFC setelah diketahui berlaga di kompetisi yang dianggap tak resmi.
"PSSI sama sekali tidak mencoret nama Persipura. Bahkan kami sudah mendaftarkan Persipura di AFC. Namun, karena AFC melihat Persipura tak terdaftar di kompetisi resmi PSSI, maka mereka langsung dicoret. Inilah yang kemudian mengapa saya sebut PT Liga sudah membodohi Persipura," kata Syahrial.
Adapun anggota Komite Eksekutif PSSI, Tony Aprilani, di Bandung, Jawa Barat, menjelaskan kepemilikan 99 persen saham bagi klub peserta ISL merupakan bagian dari keputusan kongres Bali, Januari lalu. Namun saat itu belum langsung dilaksanakan karena harus menunggu Liga Super Indonesia 2010-2011 selesai dulu.
Pendukung gerakan menggulingkan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin ini tak takut dengan sanksi PSII. Tony Aprilani mengatakan siap kena sanksi Komite Etik. Ketua Pengurus PSSI Jawa Barat ini menolak meminta maaf seperti permintaan Majelis Etik. Mereka justru memberi tenggat jawaban kepada Djohar.
"Biarin saja, emang gue pikirin. Dalam waktu 2 x 24 jam harus minta maaf kepada orang yang menzalimi, untuk apa?" kata Tony di kantornya di Bandung, Kamis petang, 22 Desember 2012. "Kami hanya memperjuangkan kebenaran sesuai aturan statuta PSSI. Jadi, silakan saja sanksinya jalan karena saya juga akan terus berjalan bersama Komite (Penyelamat Sepak Bola Indonesia bentukan Rapat Forum Pengprov)."
Adapun FIFA mengancam akan memberi sanksi kepada PSSI jika kisruh di organisasi sepak bola Indonesia ini terus berkepanjangan. (Baca: Jika Masih Kisruh Lagi, FIFA Ancam Sanksi PSSI)
ISA ANSHAR JUSUF | ERICK P. HARDI