Persipura Ngotot Ancam Keluar dari PSSI

Reporter

Editor

Sabtu, 24 Desember 2011 16:01 WIB

Sejumlah pendukung Persipura Jayapura melakukan aksi demo di kantor PSSI di Senayan, Jakarta, (8/12). ANTARA /Fikri Adin

TEMPO.CO, Jayapura - Ketua Harian Persipura Jayapura La Sya mengancam bahwa mereka akan mengundurkan diri dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia jika kongres luar biasa (KLB) untuk memilih pengurus baru gagal terlaksana.

"Ya, mundur saja, buat apa juga berada di organisasi yang sudah tidak ikut aturan," kata La Sya, Jumat, 23 Desember 2011. Para penggagas KLB PSSI menjadwalkan agenda pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota Komite Eksekutif PSSI selambat-lambatnya pada 30 Maret 2012.

La Sya mengatakan PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin tidak berwenang membubarkan atau membatalkan KLB.

"Kan ini sudah lebih dari dua pertiga yang hadir (dalam rapat anggota PSSI). Jadi, mau tidak mau, PSSI harus merestui. Soal nanti ke mana kita kalau tidak lagi di PSSI, itu pasti ada jalan keluarnya," ujarnya.

KLB untuk mengganti kepengurusan baru diputuskan dalam Rapat Akbar Sepak Bola Nasional, yang digagas oleh Forum Pengurus Provinsi PSSI di Grand Ballroom Hotel Pullman, Central Park, Jakarta, Minggu lalu. KLB disepakati oleh 452 utusan atau lebih dari dua pertiga anggota PSSI.

"Bagi kami, KLB harga mati. Kalau tidak bisa dilaksanakan, ya tidak bisa kami bertahan terus bersama PSSI," ujar La Sya menambahkan.

KLB itu adalah buntut ketidakpercayaan kepada kepengurusan PSSI di bawah kepemimpinan Djohar. Mereka dinilai melanggar statuta PSSI dan tidak menjalankan hasil keputusan kongres di Bali pada awal tahun ini.

Persiwa Wamena juga berkukuh agar KLB dilangsungkan. "Djohar harus diganti," kata Agus Santoso, Manajer Persiwa.

Sebelumnya, Agus menyebut PSSI arogan karena memberi sanksi kepada klub ISL tanpa melalui proses sidang. "Pengecut namanya, takut menghadapi klub yang berlaga di ISL. Kalau berani, kenapa tidak panggil kami saja dan berikan sanksi secara merata," katanya.

Adapun seruan agar pemain tidak menjadi korban dalam konflik dualisme kompetisi nasional terus disuarakan berbagai pihak. Adika Nuraga Bakrie, putra sulung Nirwan Bakrie, menilai semua pemain terbaik seharusnya memiliki kesempatan yang sama dalam memperkuat tim nasional. "Semestinya tidak ada diskriminasi kepada pemain," ujar Ketua Klub CS Vise, Belgia, itu.

Namun ia enggan memberi solusi kepada pihak yang berselisih. "Saya tidak ingin dikira turut campur. Mudah-mudahan saja mereka (pihak berselisih) bisa segera konsolidasi. Saya rasa pada setiap konflik hanya ada kerugian," ujarnya.

Dualisme kompetisi nasional itu bermula saat PSSI menggelar kompetisi bertitel Indonesia Premier League (IPL) dan menambah enam klub baru. Sikap itulah yang kemudian menjadi salah satu pemicu pembangkangan dari beberapa klub yang ngotot berlaga di ISL, yang dihelat PT Liga Indonesia, pelaksana kompetisi musim lalu yang mandatnya sudah dicabut oleh PSSI sekarang.
Total sampai saat ini sudah 13 klub yang dihukum PSSI dengan sanksi beragam, seperti degradasi ke Divisi Utama musim selanjutnya dan denda dari Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar.

JERRY OMONA | ARIE FIRDAUS

Berita terkait

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.

Baca Selengkapnya

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930

Baca Selengkapnya

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan

Baca Selengkapnya

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.

Baca Selengkapnya

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.

Baca Selengkapnya

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.

Baca Selengkapnya

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.

Baca Selengkapnya

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.

Baca Selengkapnya

Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

24 November 2018

Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

Pemain sayap kawakan, Andik Vermansah, mengatakan persiapan timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018 sangat minim sekali.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Kritik dari Luis Milla, PSSI Enggan Berbalas Pantun

22 Oktober 2018

Tanggapi Kritik dari Luis Milla, PSSI Enggan Berbalas Pantun

Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha, menyatakan mereka punya catatan positif dan negatif mengenai mantan pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla.

Baca Selengkapnya