TEMPO.CO, Kairo - Dewan Tertinggi Militer Mesir mengumumkan negara bergabung selama tiga hari setelah kerusuhan sepak bola berdarah di Port Said. Kemarin, usai pertandingan antara klub Al Ahly dan Al Masry di Port Said, terjadi kericuhan antarsuporter yang menyebabkan 73 orang meninggal hanya dalam waktu satu jam saja.
Saat ini pemerintah Mesir masih menjalani masa transisi. Kepemimpinan militer masih berpengaruh sampai pemilu yang digelar saat ini selesai. Keputusan untuk masa berkabung disampaikan Dewan Militer melalui laman resmi mereka di Facebook.
Kepala Dewan Militer, Mohamed Hussein Tantawi, meminta penyelidikan mendalam terkait siapa di balik kerusuhan berdarah tersebut. "Kejadian seperti kemarin mungkin bisa terjadi di mana saja, tapi kita tidak bisa membiarkan pelakunya bisa bebas," ujar Tantawi yang berbicara dengan Egyptian TV.
Tantawi menyatakan, semua korban akan mendapatkan kompensasi setelah kasus ini masuk dalam tahap penyelidikan. "Kita akan melalui tahap ini. Mesir akan menjadi stabil. Kita punya rancangan yang jelas dalam peralihan kekuasaan melalui pemilihan umum. Jika ada yang mencoba mengganggu kestabilan di Mesir, mereka tidak akan berhasil," katanya.
Hingga hari ini, 47 orang sudah diperiksa terkait kerusuhan kemarin. Menteri Dalam Negeri Mohamed Ibrahim menyatakan, pencarian tersangka pelaku kerusuhan terus berlangsung.
EGYPTINDEPENDENT|NEWS.EGYPT|DIANING SARI
Berita terkait
Liga Sepak Bola Ukraina Sudah Boleh Dihadiri Penonton
23 Juli 2020
Ukraina bakal mulai mengizinkan pertandingan sepak bola untuk mulai disaksikan langsung oleh penonton dengan jumlah maksimal seperempat kapasitas.
Baca SelengkapnyaLiga 1: Jelang Vs Arema FC, Persib Bandung 2 Kali Diteror Petasan
30 Juli 2019
Persib Bandung mendapat dua kali teror petasan sebelum menjalani laga tandang melawan Arema FC dalam laga tunda Liga 1 pekan keempat.
Baca SelengkapnyaKokain, Biang Kerok Kerusuhan Sepak Bola di Stadion Inggris
19 Maret 2019
Penggunaan kokain oleh penggemar sepak kuat dugaan menjadi biang kerusuhan di dalam stadion Inggris.
Baca SelengkapnyaRiver Plate - Boca Juniors, Kebrutalan Abadi Sepak Bola Argentina
27 November 2018
Persaingan Boca Juniors dan River Plate adalah kisah persaingan abadi yang brutal dalam liga sepak bola di Argentina.
Baca SelengkapnyaSuporter Persija Tewas, Timnas U-16: Stop Kekerasan di Sepak Bola
24 September 2018
Timnas U-16 berbelasungkawa atas meninggalnya seorang suporter Persija dan menyerukan stop kekerasan di sepak bola.
Baca SelengkapnyaInsiden Sepak Bola, 5 Tewas Akibat Berdesakan di Angola
17 September 2018
Lima orang tewas dan tujuh orang terluka akibat terinjak-injak saat berdesakan seusai nonton pertandingan sepak bola di Angola
Baca SelengkapnyaTawuran Pendukung Sepak Bola, Jakmania Serang Suporter Persikota
9 September 2018
Dalam tawuran itu, Jakmania diduga menyerang rombongan suporter Persikota Tangerang yang sedang dikawal 10 personel Polsek Ciledug.
Baca SelengkapnyaTawuran di Kramat Jati Dipicu Aksi Provokator Suporter North Jak
6 Agustus 2018
Ditemukan senjata tajam di tas kedua suporter klub sepak bola yang terlibat tawuran dengan warga Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaUnik: Klub Kalah Melulu, Suporter Bajak Kiriman Pizza buat Pemain
1 Februari 2018
Para suporter klub sepak bola Brasil, Portuguesa, marah dengan kekalahan 0-3 dan membajak pengantaran makanan cepat saji untuk pemain.
Baca SelengkapnyaLiga 2: Ini Pernyataan Persita Soal Kematian Suporternya
13 Oktober 2017
Persita Tangerang mengeluarkan pernyataan berkaitan dengan kematian superternya, Banu Rusman, dalam laga Liga 2 pada 11 Oktober 2017 akibat kerusuhan.
Baca Selengkapnya