TEMPO.CO, Mendoza - Hidup Lionel Messi memang hampir tanpa jeda. Setelah melakoni duel maut El Clasico Senin dinihari lalu, pemain mungil namun lincah itu sudah harus menghadapi tantangan baru: melawan Uruguay dalam laga lanjutan Pra-Piala Dunia 2014 zona Conmebol di Stadion Malvinas, Mendoza, Argentina, Sabtu pagi nanti.
Bagi Messi, duel kontra Uruguay tak ubahnya seperti El Clasico. Maklum, perseteruan kedua tim telah berakar panjang. Bayangkan saja, ketika hampir semua negara di Eropa dihantui Perang Dunia II, Uruguay dan Argentina sudah saling gempur di final Piala Dunia 1930. Saat itu, Uruguay sukses menekuk Argentina 4-2.
"Terus terang, Uruguay selalu menjadi pilihan yang sulit buat kami," kata Messi yang sejak tahun lalu menjadi kapten "Tim Tango". "Mereka sudah mengenal permainan kami sejak lama."
Saat ini Argentina menjadi pemuncak klasemen sementara Pra-Piala Dunia 2014 zona Conmebol dengan 14 poin dari tujuh pertandingan. Sementara itu, Uruguay berada di peringkat ke-4 dengan 12 poin. Praktis keduanya hanya terpaut tipis 2 poin. "Sekarang ini kami memang berada di nomor satu, tapi pada dasarnya kami semua masih bersaing ketat," kata Messi.
Karena itu, Messi melanjutkan, timnya tak punya pilihan selain memaksa Uruguay pulang tanpa poin. Sebab, kemenangan penting untuk mengamankan satu tiket menuju Brasil. Apalagi, setelah Uruguay, mereka harus menghadapi tim kuat lain: Cile. "Kekalahan akan membuat kami turun dari peringkat klasemen. Tapi, sekarang kami berada dalam kondisi yang bagus."
Messi pun diam-diam menyimpan misi baru: membawa Argentina ke partai puncak Piala Dunia. Ini untuk membungkam para tukang kritik yang kerap menyebutnya tak nasionalis. "Saya selalu senang bermain untuk Argentina," katanya, membela diri. "Saya siap memimpin rekan-rekan ke Piala Dunia 2014.”
Di Barcelona, Messi memang telah memberikan sederet penghargaan, mulai dari gelar La Liga, Liga Champions, Piala Raja, hingga Piala Super Eropa. Tapi, untuk Argentina, sumbangannya masih minim. Ia "baru" menyumbangkan satu medali emas Olimpiade di Beijing, 2008 lalu.
Nah, jalan menuntaskan misi barunya itu kini terhampar mulus. Setidaknya, dari tujuh laga yang dijalaninya sebagai kapten tim, ia sukses membawa Argentina meraih enam kemenangan. Tak hanya itu, ia juga mencetak 10 gol dari enam pertandingan secara beruntun. "Sekarang kami semakin mudah meraih kemenangan," katanya.
Optimisme Messi boleh jadi sedang di puncak. Tapi, pemain depan Uruguay, Luis Suarez, memastikan Argentina harus babak belur dulu sebelum bisa meraih kemenangan. Apalagi ia juga sudah mengantongi kelemahan Argentina: lini belakang. "Kelemahan lini belakang mereka harus dimanfaatkan," katanya. "Dan lini depan kami sangat berpotensi menyakiti mereka."
Tapi, pemain Liverpool yang sedang dihujat lantaran aksi diving-nya saat melawan Stoke City di Liga Primer Inggris ini juga mengingatkan rekan-rekannya bahwa Argentina saat ini tak seperti Argentina yang mereka kalahkan di perempat final Copa Amerika 2011 lalu. "Argentina banyak berkembang sejak kami bertemu mereka," katanya.
ESPN | AFP | GOAL | DWI RIYANTO AGUSTIAR
Berita Terpopuler:
PSSI Sesalkan Sikap KONI
La Nyalla Tolak Arema LPI ke Liga Super Indonesia
Vilanova Uji Kesabaran Villa
PT Liga Indonesia Dorong Penyatuan Dua Arema
Besok, Rapat Unifikasi Liga Kembali Digelar
Berita terkait
Kilas Balik Timnas Indonesia Dibantai Bahrain 0-10
22 hari lalu
Indonesia terakhir kali melawan Bahrain dalam ajang kualifikasi Piala Dunia pada 29 Februari 2012. Kala itu Indonesia dibantai dengan skor 0-10.
Baca SelengkapnyaMantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola
22 Maret 2023
Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.
Baca SelengkapnyaMantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun
20 Mei 2021
Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.
Baca SelengkapnyaPiala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui
17 Juli 2018
Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.
Baca SelengkapnyaLaporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput
7 Juli 2018
Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.
Baca SelengkapnyaPiala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji
17 Juni 2018
Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.
Baca Selengkapnya3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026
11 April 2017
Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.
Baca SelengkapnyaReal Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub
15 Desember 2016
Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.
Baca SelengkapnyaRiver Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub
16 Desember 2015
River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.
Baca SelengkapnyaKolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya
14 Oktober 2015
Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.