TEMPO.CO, Milan - Penyerang muda Prancis M'Baye Niang mengungkapkan pernah menolak kesempatan untuk bergabung dengan Arsenal awal musim ini. Striker berusia 18 tahun itu lebih memilih bergabung dengan AC Milan ketimbang klub asal Inggris tersebut.
Lahir di Kota Meulan, Prancis, Niang memulai karier yuniornya bersama klub lokal Basse-Seine Les Mureaux dan Poissy. Cane kemudian memboyongnya saat Niang masih berusia 13 tahun. Seiring bertambahnya usia dan perkembangan permainannya, Niang akhirnya mendapatkan debut karier profesionalnya bersama Cane di Ligue 2 pada 2011.
Musim kedua bersama Cane, Niang lebih banyak mendapat kesempatan bermain. Kepiawaiannya mengolah si kulit bundar membuat beberapa pencari bakat klub elite Eropa meliriknya. Pada pra-musim 2012-2013, dia mendapatkan kesempatan melakjukan uji coba dengan Arsenal, Tottenham Hotspur, dan Everton. The Gunners bahkan telah siap memberikan kontrak kepada Niang. Sayang, Milan datang dan menyerobotnya. "Arsenal menginginkan saya, tetapi saat Milan datang, saya tidak ragu untuk menerimanya," ucapnya.
Menolak klub top Liga Premier Inggris, yang terkenal mampu melahirkan pemain-pemain berbakat seperti Arsenal, tidak membuat Niang menyesal. Pemain internasional Prancis U-21 itu mengaku bangga bisa bergabung dengan Rossoneri. "Dapatkah saya menjadi yang terbaik di dunia? Saya bisa membuatnya. Sebuah klub seperti Milan adalah tempat yang ideal untuk tumbuh karena banyak pemain juara yang bisa Anda pelajari dari mereka," tuturnya.
Kompetisi Seri A jelas berbeda dengan Ligue 2, kompetisi kasta nomor dua di Prancis. Sejak kedatangannya ke San Siro, saat itu Milan telah memiliki Robinho, Alexandre Pato, Giampaolo Pazzini, Bojan Krkic, dan bintang muda Stephan El Shaarawy. Namun, Niang tidak gentar. Kemampuannya bermain sebagai playmaker dan winger, selain posisi aslinya sebagai striker, membuat Massimiliano Allegri kepincut.
Sejauh ini Niang telah bermain sebanyak 13 pertandingan di setiap kompetisi bersama Milan. Meskipun belum mencetak gol, Niang optimistis bisa bersinar di Seri A. "Saya butuh istirahat dan berlatih dengan baik. Ini bukan seperti di Prancis, di Italia ini adalah profesionalisme yang nyata," katanya.
