Penjaga gawang Barcelona Jose Manuel Pinto berusaha menyelamatkan gawangnya dari serangan pemain Real Madrid dalam leg pertama semifinal Copa del Rey di Madrid (31/1). AP/Daniel Ochoa de Olza
TEMPO.CO, Barcelona - Barcelona dan Real Madrid boleh disebut sebagai dua klub terbaik di Spanyol, bahkan di Eropa. Namun, ternyata, keduanya memiliki kelemahan yang sama, yakni bola-bola atas dari set pieces.
Baik Barca maupun Madrid sama-sama sering kebobolan dari bola-bola atas yang berawal dari set pieces yang dilakukan lawan. Hal itu tidak terkecuali saat bek seperti Carles Puyol, Gerard Pique, Sergio Ramos, atau Pepe bermain.
Dalam hal ini, kubu Los Blancos lebih menyedihkan. Mereka telah kebobolan sebanyak 13 gol dari bola-bola atas yang berawal dari set pieces. Akibatnya, Madrid kehilangan 13 poin dari setiap gol bola-bola atas yang bersarang ke gawangnya.
Blaugrana juga memiliki kesulitan ketika harus berduel bola-bola atas yang bermula dari set pieces. Bukti terakhir adalah pada pertandingan kemenangan 2-1 atas Sevilla akhir pekan lalu. Gol sundulan Alberto Botia berawal dari tendangan bebas Ivan Rakitic yang dilanjutkan Coke kepada Botia. Secara keseluruhan, skuat Tito Vilanova telah kebobolan enam gol dari skenario tersebut.
Lalu, ketika kedua tim bertemu, siapakah yang mampu memaksimalkan kelemahan tersebut? Jawabannya hanya ada dalam pertandingan El Clasico pada leg kedua semifinal Copa del Rey antara Barcelona melawan Madrid di Camp Nou, Rabu dinihari, 27 Februari 2013 WIB.