TEMPO.CO, Jakarta - Demi melunasi nazarnya, Juan Tama rela menyiksa diri hanya untuk melukis lengan kirinya dengan gambar singa Cheslea. Kejadiannya tahun lalu. Waktu itu, pemimpin chant--lagu klub--Chelsea Indonesia Suporter Clubs (CISC) Regional Bandung tersebut berkaul bakal membuat tato andai Chelsea juara Liga Champions.
Chelsea akhirnya juara Liga Champions 2012 setelah menang adu penalti lawan Bayern Munchen. Juan sadar, kaulnya harus segera ditunaikan. "Kalau di Bandung sih banyak yang menato Chelsea, yang kebetulan udah lama di CISC. Bukan saya saja," kata Juan. "Ada juga beberapa orang di CISC Regional Jogja dan Semarang."
Selain singa Chelsea di lengan trisep, Juan mengaku juga punya tato lain tentang Chelsea. Letaknya di lengan bawah bagian luar. Cuma bait pertama lirik "God Save Our Chelsea"--chant yang diadopsi dari lagu kebangsaan Inggris, God Save Our Queen.
Baitu itu berbunyi: God save our graciuos team. Long live our the Chelsea. God save our team. Send us victoriuos happy and glorious. Long to reign over as. God save. Di bawah tulisan berhuruf Engravers Old English BT--font yang dipakai buat logo New York Times--itu tertatah logo Chelsea, disisul tulisan "Chelsea" yang ukurannya dua kali lebih besar dari kutipan "Save Our Chelsea".
Ketika nonton bareng pertandingan Chelsea, Juan sering ditanyai bahkan oleh orang yang bukan fans Chelsea perihal tatonya itu. Juan sering menegaskan kalao tatonya bukanlah sebagai tanda kalau dirinya yang paling tahu soal Chelsea, atau yang paling fanatik diantara pendukung Chelsea di Bandung."Ya kecintaan saya saya sama Chelsea. Menurut saya itu gambar yang penting buat saya," kata pria 28 tahun itu.
Sepertinya gambar singa dan kutipsan "God Save Our Chelsea" bukanlah yang terkahir bagi Juan. Tahun ini Juan sudah merencanakan wajah Frank Lampard yang bakal terlukis di tubuhnya. "Tahun ini mau bikin gambar mukanya Frank Lampard," kata pria yang enggan disebut sebagai pemimpin chant-nya CISC Regional Bandung itu.
