TEMPO.CO, Barcelona - Pemain belakang sekaligus kapten Barcelona, Carles Puyol, menilai timnya tak layak mendapatkan kritik setelah tersingkir secara memalukan di Semifinal Liga Champions. Puyol menilai timnya tetap meraih kesuksesan di musim 2012/2013 lalu, dengan meraih gelar juara Liga Spanyol.
Barca keluar sebagai penguasa Liga Spanyol 2012/2013 dengan merebut 100 poin, unggul 15 angka dari rival abadi mereka, Real Madrid. Torehan poin tersebut sukses menyamai pencapaian Madrid satu musim sebelumnya.
Akan tetapi, Barca dinilai ‘telah habis’ di level Eropa usai tersingkir di ajang Liga Champions. Pasukan Tito Vilanova kalah agregat 7-0 dari Bayern Muenchen di semifinal Liga Champions. Alhasil, Barca mendapat banyak kritikan karena menelan kekalahan telak.
“Kecaman terhadap Barca tidak adil. Kami menjuarai Liga Spanyol!” kata Puyol kepada Mundo Deportivo seperti dilansir Football Espana, Rabu, 3 Juli 2013. “Saya menghabiskan beberapa musim tanpa gelar dan statistiknya sangat luar biasa.”
“Kami harus menganalisis bagaimana kami tiba dalam situasi seperti itu dan menghadapi lawan seperti Bayern. Kita harus melihat apa saja yang telah kami menangi dalam lima tahun terakhir,” tambah pemain didikan akademi Barca yunior itu.
Barca juga dinilai terlalu bergantung kepada Lionel Messi. Ketika terancam tersingkir oleh Paris Saint -Germain di perempat final Liga Champions, Messi muncul jadi penyelamat Barca lewat aksi-aksinya. Saat melakoni leg kedua melawan Bayern, Barca tak diperkuat Messi.
“Sulit bagi kami bermain dengan Messi yang baru pulih dari cedera. Leo adalah pemain penting bagi kami. Tim mana yang tak ingin kehilangan pemain seperti dia? Ini sama saja seperti memisahkan Real Madrid dengan Cristiano Ronaldo,” tutur pemain 35 tahun itu. “Barca memiliki beberapa pemain hebat, tapi Messi membuat kami lebih percaya diri. Dia bisa mengubah banyak hal.”
