Gusnul Yakin Tepis Tudingan Atur Pertandingan
Editor
Agus baharudin olahraga
Rabu, 2 Oktober 2013 19:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pelatih Persibo Bojonegoro, Gusnul Yakin, menepis tegas tudingan dirinya terlibat pengaturan skor dalam laga melawan klub Hong Kong, Sun Hei, pada ajang Piala AFC dengan meminta para pemainnya berpura-pura cedera di tengah pertandingan.
Menurut Gusnul, cedera yang diderita para pemain di tengah pertandingan murni dipicu keletihan fisik. "Kami baru sampai di Hong Kong pada pukul 08.00 pagi, dan langsung bertanding pada pukul 19.00," kata Gusnul di Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2013.
Gusnul menuturkan, sebelum berangkat ke Hong Kong, rombongan terlebih dulu menempuh jalur darat dari Bojonegoro menuju Bandar Udara Juanda, Surabaya. "Kami berangkat pukul 16.00 dari Bojonegoro dan sampai (di Surabaya) malam," katanya.
"Lalu, pada pukul 01.00 berangkat dari Bandara Juanda ke Hong Kong."
Dengan beban perjalanan yang berat itu, kata Gusnul, tidak mengherankan fisik para pemain sangat lemah. "Bahkan, ada pemain yang sempat sesak dada ketika pertandingan," katanya lagi.
"Bagaimana mungkin saya paksa ia bermain? Bisa-bisa justru terjadi hal seperti yang menimpa Sekou Camara," ujarnya. Sekou Camara adalah pemain Pelita Bandung Raya yang meninggal akibat serangan jantung saat berlatih, beberapa waktu lalu.
Untuk meyakinkan ia tidak terlibat pengaturan pertandingan, Gusnul bahkan menantang pihak yang menuduh untuk membuktikan keterlibatannya. "Kalau terbukti, disanksi seumur hidup pun saya terima. Bahkan, dipenjara di Nusakambangan pun tidak masalah," kata Gusnul.
Gusnul dijatuhi hukuman sanksi seumur hidup oleh Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia pada Juni lalu. Selain dia, sejumlah ofisial Persibo Bojonegoro dikenai sanksi. Misalnya asisten pelatih, Bambang Pramuji; juru bicara, Imam Nur Cahyo; dan manajer tim, Nur Yahya.
Beberapa pemain pun dikenai sanksi larangan tampil selama dua tahun, seperti Wahyu Teguh, Tri Rahmad Pribadi, Bayu Andra Cahyadi, dan Eka Angger Iswanto.
Gusnul mendatangi Sekretariat PSSI di Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2013, untuk menanyakan kelanjutan memori banding yang telah dia kirim ke induk organisasi sepak bola di Indonesia itu.
ARIE FIRDAUS