Pesepakbola Persib, Supardi tersungkur saat berebut bola dengan pesepakbola Persita dalam kompetisi Indonesia Super League 2013 di Stadion Siliwangi, Bandung, Sabtu (25/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Solo - Persib Bandung menjalani laga penentuan melawan Mitra Kukar pada babak delapan besar Inter Island Cup 2014, Senin malam, 20 Januari 2014. "Persib dan kami sama-sama bagusnya. Siapa yang menang, dia yang lolos ke final," kata Steffan Hanson, pelatih Mitra Kukar, seperti dikutip dari situs Persib, Senin, 20 Januari 2014.
Hanson bermaksud merendah. Dia yakin betul timnya berada di atas angin. Mitra Kukar memimpin Grup Solo dengan nilai 3. Mereka juga unggul selisih gol berkat kemenangan 7-2 atas Persik Kediri kemarin. Sebaliknya, Maung Bandung baru mengemas 1 poin hasil laga imbang dengan Persiram Raja Ampat. Babak delapan besar menyisakan dua pertandingan, Persib melawan Persik dan Mitra Kukar menghadapi Persiram.
Saat Mitra Kukar bisa mengandalkan tenaga penuh dari Raphael Maitimo cs, Persib memasuki babak delapan besar turnamen pramusim ini dengan stok pemain pas-pasan. Setelah kehilangan sederet pemain inti, termasuk kiper I Made Wiryawan dan gelandang M. Taufiq yang sakit, bek Vladimir Vujovic, gelandang Ahmad Jufriyanto, dan penyerang Ferdinand Sinaga ikutan absen akibat akumulasi kartu kuning.
Padahal pelatih Persib Djadjang Nurdjaman hanya membawa 16 pemain ke Solo, karena banyaknya pemain yang tidak fit. Artinya, hanya ada dua pemain di bangku cadangan mereka di Stadion Manahan, Solo, malam nanti. "Satu pemain biasa dan satu kiper," ujar Djadjang.
Pelatih 49 tahun asal Bandung itu berupaya menambal lubang dengan memanggil pemain magang, seperti Syaiful Bahri. "Tapi tidak bisa," katanya.
Pemain Persib berguguran akibat padatnya jadwal Inter Island Cup. Pada babak penyisihan, mereka bermain tiga kali sepekan. Pada babak delapan besar, mereka berlaga dua hari berturut-turut. Namun, Djadjang menolak menyebut timnya menjadi korban. "Tim lain juga merasakannya," katanya.