Erick Thohir membeli Inter Milan memakai bendera International Sports Capital, dengan menggandeng dua pengusaha Indonesia lain Rosan Roselani dan Handy Soetedjo. Erick menjadi orang Indonesia pertama yang menjadi pemilik klub sepakbola Italia. TEMPO/Budi Yanto
TEMPO.CO, Milan - Presiden Inter Milan Erick Thohir menyatakan dia menjunjung tinggi prinsip integritas dan kejujuran yang selalu melekat pada klubnya. Pengusaha kelahiran Jakarta 42 tahun lalu itu menyampaikan pernyataan itu menyusul berita negatif yang menyerangnya selama dua hari terakhir.
Tifosi Inter memprotes rencananya menukar gelandang Fredy Guarin dengan penyerang Juventus, Mirko Vucinic (Baca: Tifosi: Erick Thohir Jangan Senyum Terus). Akibatnya, Erick membatalkan tukar guling tersebut dan membuat pengurus Juventus ngambek. Padahal Vucinic telah mengosongkan lokernya di Juventus Stadium dan bersiap pindah ke Stadion Giuseppe Meazza (Baca: Erick Thohir Bikin Juventus Tersinggung).
"Pada jeda transfer Januari, Inter telah melakukan serangkaian negosiasi untuk memperkuat diri," ujar Erick, Jumat, 24 Januari 2014. Negosiasi itu, kata bos Mahaka Media tersebut, dilakukan secara tertutup. "Membuat pernyataan publik sebelum keputusan final hanya akan merusak proses tersebut."
Erick, yang menggantikan Massimo Moratti setelah menguasai saham Inter November lalu, mengatakan da menjalankan setiap langkah negosiasi dengan kejujuran. Sebagai presiden, dia melanjutkan, tugasnya adalah memastikan semua unsur klub berjalan maksimal, baik pemain, staf, maupun manajemen. "Saya tidak terima orang luar yang mengkritik langkah internal kami dan saya akan membela Inter dengan segala cara," katanya.