TEMPO.CO, Balikpapan - Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, meminta suporter Persiba ikut berperan dalam pembangunan stadion yang terus terganjal dalam lima tahun terakhir. Pendukung tim Beruang Madu diminta membantu pembebasan lahan yang jadi permasalahan utama.
"Mohon suporter Persiba ikut membantu lobi agar pembebasan lahan stadion bisa lancar. Permasalahan kami saat ini adalah pembebasan lahan," kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendy, Senin, 10 Februari 2014.
Rizal mengatakan pembebasan lahan stadion saat ini baru berjalan 60 persen dari luasan totalnya. Warga setempat enggan nilai ganti yang ditawarkan daerah, yang berpatokan pada nilai jual obyek pajak (NJOP). "Ada banyak kendala soal pembebasan lahan ini, seperti NJOP, ganti rugi lahan pengganti, dan lain-lain," kata dia.
Keberadaan stadion baru dianggap penting untuk kandang tim Persiba yang masih meminjam Stadion Parikesit milik Pertamina Balikpapan. Stadion baru yang signifikan diharapkan mampu meningkatkan prestasi Persiba yang ikut dalam kompetisi Liga Super Indonesia.
Rizal berkomitmen pembangunan stadion baru di atas lahan seluas 50 hektare ini akan tuntas 2016 mendatang. Stadion ini mampu menampung 40 ribu pendukung Persiba kala menjalani laga kandang di Balikpapan. Pembangunan stadion tersebut terbagi dalam tiga tahap yang diperkirakan akan menelan anggaran mencapai Rp 1 triliun dari kas daerah.
Tahap pertama pembangunan stadion yang meliputi pematangan lahan dan pemancangan menelan biaya Rp 67 miliar. Pembangunan tahap II meliputi pembangunan tribune 1 trap melingkar serta persiapan lapangan utama dan lapangan kedua menelan biaya Rp 423 miliar.
Sedangkan tahap III meliputi penambahan tribune 1 trap dan pemasangan atap, aksesori seperti kursi di tribune, dan juga lahan parkir yang akan menelan anggaran Rp 600 miliar.
