TEMPO.CO, Sidoarjo - Pelatih Persebaya Surabaya, Rahmad Darmawan, mengatakan terus melakukan pembenahan terhadap tim asuhannya. Yang perlu dimiliki para pemainnya, menurut Rahmad yang akrab dipanggil RD, adalah mematangkan ketenangan memanfaatkan setiap peluang mencetak gol.
Menurut mantan pelatih tim nasional U-23 itu, yang juga dilakukannya adalah menata serangan dan membangun pertahanan agar tidak mudah ditembus pemain lawan. Selain itu, tentu saja mempertajam taktik.
RD menjelaskan evaluasi terus dilakukan setelah menjalani laga tandang di Persiba Balikpapan akhir pekan lalu. Sedangkan Jumat, 14 Maret 2014, Persebaya menjalani laga tandang melawan Persepam Madura United di Stadion Bangkalan dalam lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia 2014.
Tadi pagi, RD membawa anak asuhnya berlatih di Lapangan Brigadir Infanteri 1 Marinir, Gedangan, Sidoarjo. Ia bermaksud melakukan simulasi ketenangan diri pemain dan membangun pertahanan. Namun, karena kondisi lapangan yang digenangi air, para pemain hanya melakukan latihan ringan. “Pembenahan terus kami lakukan, termasuk pada sektor lainnya,” kata pelatih kelahiran Lampung berusia 47 tahun itu.
Pemerintah Belanda menetapkan pada September mendatang akan menerbitkan uang baru dengan gambar Hendrik Johannes Cruijff (di Indonesia lebih dikenal sebagai Johan Cruyff), mantan pemain/kapten tim nasional Belanda. Sebagai pemain, Cruyff adalah motor terlaksananya pola total football yang diarsiteki pelatih Rinus Michels dan sempat bikin tercengang persepakbolaan dunia ketika dipraktikkan Michels dalam Piala Dunia 1974 di Muenchen, Jerman Barat. Saat itu Belanda berhasil masuk final, tapi dikalahkan Jerman Barat 1-2.
Pemerintah Belanda menetapkan pada September mendatang akan menerbitkan uang baru dengan gambar Hendrik Johannes Cruijff (di Indonesia lebih dikenal sebagai Johan Cruyff), mantan pemain/kapten tim nasional Belanda. Sebagai pemain, Cruyff adalah motor terlaksananya pola total football yang diarsiteki pelatih Rinus Michels dan sempat bikin tercengang persepakbolaan dunia ketika dipraktikkan Michels dalam Piala Dunia 1974 di Muenchen, Jerman Barat. Saat itu Belanda berhasil masuk final, tapi dikalahkan Jerman Barat 1-2.