Penjaga gawang timnas U-23 Indonesia Kurnia Mega melaukan selebrasi bersama rekannya usai kalahkan Timnas U23 Turki pada semi final sepak bola Islamic Solidarity Games (ISG) III di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, (27/9). Indonesia dalam drama adu pinalti dengan skor 7-6. ANTARA FOTO/Ismar Patrizki
TEMPO.CO, Surakarta - Tim nasional sepak bola Indonesia usia di bawah 23 tahun (timnas U-23) akan menghadapi tim Sri Lanka U-23 dalam pertandingan uji coba di Stadion Manahan Solo, Minggu malam, 30 Maret 2014.
Selain itu, para pemain diminta banyak melakukan umpan terobosan dan berani menembak ke gawang dari jarak jauh ketika sulit masuk ke kotak penalti lawan. "Pola latihan menekankan pemain untuk memahami strategi tersebut sehingga mudah diterapkan di lapangan," kata Aji.
Sedangkan strategi yang sudah berjalan, seperti bermain dengan umpan bola-bola pendek, akan terus dimatangkan. Aji menilai para pemain sudah memahami pola permainan dengan bola pendek yang berujung pada eksekusi akhir ke gawang lawan.
Selain sektor penyerangan, Aji juga membenahi sisi pertahanan. Hal ini terjadi terutama setelah tim Divisi Utama Persis Solo berhasil membobol gawang timnas U-23 dua kali pada uji coba sebelumnya. Dia menilai para pemain kurang konsentrasi sehingga bisa kebobolan dua gol. "Lini belakang kadang lengah dan kerap membuat kesalahan sendiri," dia menjelaskan. Aji meminta kelemahan-kelemahan tersebut tidak diulangi saat melawan Sri Lanka.
Sedangkan tim Sri Lanka U-23 akan memanfaatkan laga uji coba untuk menambah jam terbang pemain. Dari 21 pemain yang dibawa ke Surakarta, 18 pemain berusia di bawah 21 tahun. "Tim ini adalah program pembentukan timnas senior untuk 3-4 tahun ke depan," ujar pelatih tim Sri Lanka U-23, Sampat Pereira. Tim inti terdiri dari pemain tim U-23 dan U-21.