Pemain tim Persiba Balikpapan melakukan sesi latihan dan uji coba lapangan jelang laga lanjutan pertandingan sepakbola Liga Super Indonesia di Stadion Siliwangi, Bandung, Jabar, Sabtu (14/4). ANTARA/Fahrul Jayadiputra
TEMPO.CO, Balikpapan -- Persiba Balikpapan menargetkan memenangi laga melawan Pusam Samarinda dalam kompetisi Liga Super Indonesia, Selasa petang, 3 Juni 2014. Kemenangan menjadi harga mati bagi tuan rumah yang ingin keluar dari zona degradasi.
"Kami wajib meraih tiga angka karena berada di posisi yang sulit di zona degradasi," kata Liestiadi, pelatih Persiba yang baru menggantikan Jaya Hartono. Untuk meraih target itu, dia membongkar formasi dua tombak dengan hanya menempatkan Pape Latyr N'Diaye sebagai striker tunggal. Penyerang 28 tahun dari Senegal itu ditopang Riski Novriansyah di sayap kanan dan M. Kamri di kiri.
Putra Samarinda datang ke kota tetangganya itu dengan misi balas dendam. Di putaran pertama, mereka dipermalukan 1-2 di depan pendukung sendiri di ibu kota Kalimantan Timur tersebut.
Pelatih anyar, Nil Maizar--yang menggantikan Mundari Karya--tetap mengandalkan Bayu Gatra, pemain sayap tim nasional U-23. Di bawah arahan mantan arsitek tim nasional itu, Putra Samarinda menuai hasil positif dengan mengalahkan Mitra Kukar dan menahan imbang Persela Lamongan. "Kami akan turun dengan kekuatan yang terbaik," kata Nil. Mantan pelatih Semen Padang itu sudah mempersiapkan diri bermain di bawah tekanan publik Stadion Persiba.
Persiba menempati peringkat 10, masuk zona degradasi, dengan poin 13 di Liga Super Indonesia wilayah timur. Sedangkan Putra Samarinda ada di peringkat 7 dengan poin 14.