Tim medis menggotong seorang suporter yang terluka akibat kerusuhan antarsuporter di Stadion Port Said, Mesir (1/2). REUTERS/Stringer
TEMPO.CO, Jakarta - Tragis. Penyerang JS Kabylie, Albert Ebosse, 24 tahun, tewas di tangan penonton. Ebosse, yang mencetak gol dalam pertandingan melawan tuan rumah USM Alger, menjadi sasaran amuk penonton. Dalam pertandingan Liga Aljazair itu, tim tuan rumah kalah 1-2.
Tak lama seusai pertandingan, para penonton tuan rumah mengamuk dan melempari pemain lawan dengan apa saja yang ada di dekat mereka. Malang buat Abosse, dia terkena lemparan penonton dan harus dibawa ke Rumah Sakit Tizi Ouzou, di wilayah timur Ibu Kota Aljir. Tak lama kemudian, dia dinyatakan tewas.
Belum diperoleh keterangan resmi tentang benda yang menyebabkan kematian pemain itu. Namun surat kabar Aljazair melaporkan, fan tuan rumah yang marah kecewa atas kekalahan itu melemparkan batu ke arah pemain. Klub JS Kabylie menyebutkan Ebosse mengalami cedera di kepala.
Sontak peristiwa ini membuat kaget. Kementerian Dalam Negeri Aljazair telah memerintahkan penyelidikan terhadap insiden ini. Insiden ini juga mengundang kecaman dari Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF). “Sepak bola Afrika tidak boleh menjadi tempat berkembang biak hooliganisme," kata Presiden CAF Issa Hayatou.
Ebosse adalah pencetak gol paling produktif di Liga Aljazair. Musim lalu, dia menjadi pencetak gol terbanyak dengan torehan 17 gol. Kiprahnya di timnas Kamerun pun terbilang lumayan. Dia beberapa kali dipanggil masuk ke tim Kamerun B. Dia telah bermain enam kali untuk negerinya.