Pelatih Liverpool Brendan Rodgers, mengendong anaknya dan mengandeng teman perempuan Charlotte Hinds, saat berjalan-jalan di sebuah desa kecil Spanyol. Hind telah menceraikan suaminya lima tahun lalu, namun Rodgers membantah memiliki hubungan dengan Hind. dailymail.co.uk
TEMPO.CO, Madrid - Manajer Liverpool Brendan Rodgers menegaskan tidak perlu meminta maaf karena menurunkan pemain lapis kedua saat melawan Real Madrid dalam Liga Champions, Selasa, 4 November 2014. Rodgers juga membalas kritik Gary Lineker dengan mengatakan Lineker adalah mantan pemain tim nasional Inggris yang hebat tapi tidak pernah menjadi manajer tim.
Dengan membangkucadangkan tujuh pemain yang selama awal musim kompetisi 2014-2015 ini selalu menjadi pemain inti, Rodgers membawa Liverpool kalah 0-1 di kandang Madrid, Santiago Bernabeu, pada laga lanjutan babak penyisihan grup Liga Champions. Hasil ini sebenarnya lebih baik dibanding ketika Liverpool turun dengan kekuatan terbaik tapi kalah 0-3 di Stadion Anfield pada pertemuan pertama.
Selain itu, peluang Liverpool untuk mendampingi Madrid pada babak 16 besar kejuaraan utama antarklub Eropa ini belum tertutup setelah kalah di Bernabeu. Syaratnya, mereka harus menang di dua pertandingan berikutnya.
Namun, melalui Twitter, Lineker, mantan bintang timnas Inggris dan klub Barcelona, mengkritik keputusan Rodgers yang mengistirahatkan tujuh pemain kunci saat bermain tandang di Bernabeu.
“Rodgers meninggalkan (Jordan) Henderson, (Raheem) Sterling, (Mario) Balotelli, (Steven) Gerrard, dan (Philippe) Coutinho di Real Madrid. Menurunkan sebah tim yang lemah dalam kejuaraan utama Eropa, khususnya melawan Real Madrid, buat klub sebesar Liverpool adalah hal yang tak pantas dilakukan,” kata Lineker.
Namun Rodgers menyanggah pendapat Lineker. “Susunan pemain starter yang saya turunkan ini adalah tim yang kuat. Saya tidak perlu minta maaf. Saya tahu bagaimana membuat keputusan yang tepat.”
Pada pernyataan yang lain, Rodgers lantas ganti mengkritik Linker. “Gary adalah orang yang saya hormati dan salah satu pemain hebat. Namun ia tidak pernah menjadi manajer. Jadi, mungkin, tidak sepenuhnya memahami apa yang dikatakannya."