TEMPO.CO, Barcelona - Barcelona memenangi salah satu pertarungan Clasico terpenting melawan Real Madrid di Nou Camp, Barcelona, Senin dinihari, 23 Maret 2015. Pasalnya, kemenangan 2-1 membuat Barca semakin dekat ke tangga juara La Liga Spanyol. Barca memimpin empat poin di atas Madrid ketika musim ini tinggal menyisakan sepuluh partai lagi. Berikut lima hal penting yang bisa ditarik dari salah satu pertandingan sepak bola terbesar di dunia ini.

1. Luis Suarez sudah memantapkan posisinya di Barcelona secara sempurna

Minggu malam waktu Barcelona, Spanyol, atau Senin dinihari, 23 Maret 2015, di Stadion Nou Camp, penyerang dari Uruguay, Luis Suarez, memantapkan posisinya di hati para suporter Barcelona. Suarez sebenarnya sudah tampil gemilang sebelumnya, yakni mencetak gol secara indah ke gawang Levante dan memberi umpan yang bagus kepada Lionel Messi dan Neymar.

Mencetak gol penentu kemenangan dalam sebuah partai tersohor Clasico dan tampil gemilang dalam pertandingan itu pada 23 Maret 2015 itu, Suarez sudah berhasil menuliskan namanya dalam sejarah pertemuan dua klub raksasa di La Liga Spanyol dan dunia itu. Suarez melakukan pembalasan yang sempurna dari debutnya yang mengecewakan di Barcelona saat mereka kalah di Madrid.

Serangan Barcelona dengan Messi dan Suarez sebagai aktor utamanya didukung Neymar akan menjadi trio penyerang yang paling ditakuti lawan-lawan di dunia pada tahun-tahun mendatang, kecuali Real Madrid bisa memperbaiki penampilannya pada musim panas mendatang.

2. Gareth Bale semakin tidak nyaman di Real Madrid

Peran Gareth Bale di Real Madrid semakin tidak menonjol. Hal itu terjadi setelah Bale tampil gemilang musim lalu. Pemain asal Wales ini mencetak sebuah gol brilian yang menjadi penentu kemenangan Real Madrid melawan Barcelona pada babak final Copa del Rey musim lalu. Ia juga mencetak sebuah gol lain yang membawa Madrid mengalahkan Atletico pada final Liga Champions musim lalu.

Di Nou Camp, Senin dinihari lalu, Bale semakin kehilangan ciri-ciri kehebatannya ketika pertama kali datang ke Santiago Bernabeu. Ia dulu adalah seorang pemain yang dikenal dengan kekuatan dan kecepatan yang mengagumkan. Pemain yang dikenal dengan kemampuan seperti Cristiano Ronaldo yang bisa mencetak gol dengan baik setelah membawa bola sambil berlari cepat.

Ke mana ciri-ciri itu, Bale? Bek Barcelona, Jordi Alba, dan poros halang tim Catalan, Gerrard Pique, memang sukses meredam Bale. Namun di sisi lain, Bale juga tertekan oleh persoalan yang ada di dalam dirinya. Sudah tak kerasan di Madrid?

3. Gerard Pique sudah berubah secara spektakuler

Di Nou Camp, Senin dinihari itu, tak ada lagi sosok Gerard Pique yang terus-terusan loyo di jantung pertahanan Barcelona setelah membawa Spanyol menjalani masa buruk di Piala Dunia 2014. Di stadion kebanggaan masyarakat Catalonia itu, tak ada lagi sosok Pique, kekasih penyanyi Latin nan seksi, Shakira, yang semakin temperamental dengan bertengkar dengan polisi dan tampak di kasino pada dinihari.

Di Santiago Bernabeu, dalam pertarungan Clasico yang pertama musim ini, Pique memang sosok yang tampak lebih tua dari usianya sehingga kedodoran menghadang laju Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan.

Di Nou Camp, 22 Maret atau 23 Maret 2015 waktu Indonesia, Pique kembali seperti dulu ketika membawa Spanyol memenangi Piala Dunia 2010. Ia menjadi palang pintu di depan kiper Barcelona yang sigap menyapu bersih ancaman dan sulit dilewati lawan. Daily Mail memberikan nilai paling tinggi di antara pemain Barcelona dan Real Madrid, Senin dinihari itu, yaitu 9!

4. Ini mungkin partai Clasico terakhir buat Carlo Ancelotti dan Xavi

Di sampul halaman depan koran olahraga Barcelona awal pekan ini, ada berita bahwa pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, bisa dipecat jika Madrid mengalami kekalahan menyakitkan di Clasico ini. Ancelotti mungkin selamat setelah dua partai Clasico musim ini, tapi tampaknya tak akan berada lagi di Santiago Bernabeu musim depan jika tak bisa mengubah keadaan tim di La Liga, yaitu ketinggalan empat poin dari pemimpin klasemen, Barca. Madrid juga sudah gagal menundukkan Atletico Madrid enam kali dan kalah empat kali.

Adapun Xavi, “penjaga puisi sepak bola” Barca yang sudah tua, diberikan kesempatan beberapa menit oleh pelatih Luis Enrique untuk tampil sebagai tanda penghormatan. Dan ini mungkin juga tanda perpisahan untuk Xavi yang hampir pasti berkelana ke Amerika Serikat atau Qatar.

5. Cristiano Ronaldo memenangi duel. tapi Lionel Messi memenangi perang

Perang dua bintang raksasa berlanjut. Cristiano Ronaldo mencetak gol, yang mungkin membuat dia tetap gembira meski Madrid kalah. Ini adalah gol Ronaldo yang kesembilan dalam delapan penampilannya di Nou Camp.

Adapun Messi mungkin secara individu pada Senin dinihari itu tidak terlalu istimewa seperti biasanya. Namun ia terus menjaga peran pentingnya buat Barca di lapangan, yaitu bekerja sama dengan gelandang Toni Kroos dan memberikan umpan yang membuat Jeremy Mathie membobol gawang Madrid. Secara personal Ronaldo tetap cemerlang, tapi kontribusi Messi menolong tim dan membuat hasilnya beda.

DAILY MAIL | GUARDIAN | BBC | HARI PRASETYO