Beberapa pesepakbola Semen Padang menggunakan masker saat latihan bersama timnya di Stadion Agus Salim, Padang, Sumbar (11/3). ANTARA/Iggoy el Fitra.
TEMPO.CO, Padang- Semen Padang diliburkan sementara akibat Liga Super Indonesia 2015 dihentikan sejak April, tapi pemain dan pelatih tim berjuluk Kabau Sirah masih tetap menerima upah dari manajemen. "Tapi, kami hanya memberikan 10 persen dari total gaji mereka per bulan," kata Manajer Semen Padang, Suranto.
Direktur Teknik Semen Padang Asdian mengatakan, kontrak pemain dan pelatih juga dipotong. Selama menganggur, mereka hanya dibayar 20 persen dari total gaji per bulannya. "Ini soal adendum waktu dan termin pembayaran," ujarnya.
PT Liga Indonesia selaku penyelenggara turnamen membatalkan pramusim karena tak kunjung menerima rekomendasi bermain dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Pembatalan ini sekaligus berdampak pada rencana melanjutkan kembali Liga Indonesia pada September 2015.
Suranto mengatakan, kebijakan pemotongan gaji pemain karena kelanjutan kompetisi belum jelas. Apalagi, turnamen pramusim yang direncanakan mulai akhir bulan ini dibatalkan.
Asdian menambahkan kebijakan ini berdasarkan hasil rapat manajemen Semen Padang. Dengan mempertimbangan cash flow perusahaan, kondisi lapangan, dan mempelajari klub lainnya. "Ini untuk kelayakan hidup pemain dan rasa kekeluargaan di tim ini," ujarnya.
Kendati demikian, Suranto mengatakan, seluruh pemain diberi keleluasaan untuk meninggalkan markas Semen Padang. Mereka akan kembali dipanggil bila jadwal kompetisi sudah dikeluarkan PT Liga.