TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Uruguay, Oscar Tabarez, mengakui bahwa Ekuador bermain lebih baik dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan. Uruguay kalah 2-1 dalam pertandingan dinihari tadi, Jumat, 13 November 2015.
"Ekuador adalah tim yang bagus dan bermain di kandang di mana kami sangat sulit untuk bermain bagus," ujar Tabarez seusai pertandingan.
Tabarez mengatakan timnya kesulitan menghadapi kondisi udara di Quito, ibu kota Ekuador, di mana pertandingan ini berlangsung. Quito memang dikenal angker oleh tim-tim lawan karena terletak pada ketinggian 2.850 meter di atas permukaan laut. Kota ini dikenal sebagai ibu kota negara tertinggi di dunia. Dengan ketinggian seperti itu, kadar oksigen di Quito lebih rendah di banding ibu kota lainnya.
"Ketinggian selalu memiliki pengaruh. Jika pemain kelelahan, dia akan semakin kelelahan di daerah yang tinggi. Namun saya tidak akan menggunakan hal itu sebagai alasan. Itu bukan gaya saya," katanya.
Dalam pertandingan itu, Ekuador mampu unggul lebih dulu melalui kaki Felipe Caicedo pada menit ke-23. Pada awal babak kedua, penyerang Uruguay, Edison Cavani, menyamakan kedudukan melalui sundulannya pada menit ke-49. Keadaan seri tak berlangsung lama. Sepuluh menit berselang, Ekuador kembali unggul melalui kaki penyerang Fidel Martinez.
Kedua tim kehilangan sejumlah pemain andalannya dalam pertandingan itu. Ekuador tak diperkuat pemain sayap Antonio Valencia karena cedera, sementara Uruguay masih harus bertanding tanpa penyerang Luis Suarez yang terkena larangan delapan kali bermain ketika menggigit Antonio Chiellini pada perhelatan Piala Dunia 2014.
Pertandingan ini pun diwarnai kejadian unik. Sebuah drone masuk dan terjatuh dekat gawang Uruguay saat pertandingan berlangsung. Kiper Uruguay, Fernando Muslera, pun memungut drone itu dan melakukan protes kepada wasit.
REUTERS | DAILYMAIL | FEBRIYAN
Berita terkait
Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden
23 jam lalu
Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.
Baca SelengkapnyaIsrael Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
10 hari lalu
Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"
Baca SelengkapnyaEks Wapres Ekuador Coba Bunuh Diri dan Mogok Makan, Protes Ditangkap Korupsi
20 hari lalu
Mantan Wakil Presiden Ekuador dilaporkan mencoba bunuh diri dan sedang mogok makan untuk memprotes penangkapannya.
Baca SelengkapnyaMeksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador
23 hari lalu
Meksiko menyambut kembalinya personel kedutaan besarnya dari Ekuador pada Minggu, dua hari setelah mereka disebu pasukan Ekuador
Baca SelengkapnyaAmerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko
24 hari lalu
Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.
Baca SelengkapnyaNikaragua Putuskan Hubungan dengan Ekuador setelah Penggerebekan di Kedutaan Meksiko
24 hari lalu
Nikaragua memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Ekuador, setelah polisi secara paksa masuk ke Kedutaan Besar Meksiko
Baca SelengkapnyaEkuador 'Persona Non Grata' Duta Besar Meksiko
27 hari lalu
Gara-gara komentar miring Presiden Meksiko tentang pemilu Ekuador, duta besarnya di-persona-non-grata, dan diminta meninggalkan Ekuador.
Baca SelengkapnyaWali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak
37 hari lalu
Wali Kota Ekuador termuda Brigitte Garcia dan seorang staf ditemukan tewas tertembak dalam sebuah mobil. Geng pengedar narkoba diduga pelakunya,
Baca SelengkapnyaMengintip Keunikan Kepulauan Galapagos yang Dijuluki Museum Hidup
44 hari lalu
Kepulauan Galapagos meraih predikat sebagai Situs Warisan Dunia pada 1976, Cagar Biosfer UNESCO pada 1984, dan Situs Ramsar pada 2001.
Baca SelengkapnyaJumlah Turis Naik, Tiket Masuk Kepulauan Galapagos Naik 100 Persen
44 hari lalu
Kenaikan tiket masuk bertujuan mengurangi dampak pariwisata berlebihan yang telah mengancam keseimbangan lingkungan Kepulauan Galapagos.
Baca Selengkapnya