Inggris vs Prancis Malam Ini, Laga Penting Pengusir Duka
Editor
Nurdin Saleh TNR
Selasa, 17 November 2015 10:49 WIB
Pertandingan antara Inggris melawan Prancis memang menjadi tidak biasa. Meski Presiden Prancis, Francois Hollande, menyatakan hari berkabung selama tiga hari, menyusul tragedi terburuk di Eropa sejak bom di Madrid, 2004, Federasi Sepak bola Prancis tetap memutuskan untuk menggelar pertandingan di Wembley tersebut.
Hal itu diungkap langsung oleh Ketua Federasi Sepak Bola Prancis, Noel le Graet. Sebelumnya, pertandingan antardua tim di kategori U-20, yang akan dilangsungkan Sabtu lalu, dibatalkan.
Manajer Inggris, Roy Hodgson, menyambut keputusan Prancis itu dengan penuh rasa hormat. "Pertandingan ini akan menjadi bukti bahwa sepak bola bisa menyatukan dunia melawan kebrutalan. Saya yakin tim dan para pendukung timnas Inggris akan memberikan rasa solidaritas dan memberikan dukungan kepada kedua tim yang akan bertanding,” katanya.
Saat teror itu pecah, pasukan Didier Deschamps tengah meladeni perlawanan dari tim juara dunia, Jerman, asuhan Joachim Loew. Separuh babak, mereka telah diberi tahu soal insiden maut yang terjadi malam itu.
Namun, keduanya menolak mengabarkan kepada para pemainnya dan memilih untuk melanjutkan pertandingan. Saat pertandingan berlangsung, sebanyak dua kali bunyi bom terdengar di Stade de France, Jumat malam itu.
Akibat serangan teroris, timnas Prancis tengah dirundung duka. Lassana Diara, gelandang timnas Prancis—yang juga pernah bermain di Chelsea dan Portsmouth—kehilangan saudara sepupunya akibat teror tersebut.
"Sepupu saya, Asta Diakite, merupakan salah satu korban yang tewas dalam tragedi tersebut. Dia seperti kakak perempuan saya,” katanya.
Pemain lainnya adalah striker Antoine Griezmann, yang bermain di Atletico Madrid. Dia hampir saja kehilangan saudara perempuannya yang saat itu berada di pertunjukan musik Eagles of Death Metal, band asal California, Amerika Serikat, di Bataclan, Paris. Di sana sekitar 89 orang tewas.
"Puji Tuhan, saudara perempuan saya bisa meninggalkan Bataclan dengan selamat," tulis Griezmann di akun Twitter-nya. "Saya mendoakan untuk mereka dan keluarga yang menjadi korban.”
Didier Deschamp memastikan kedua pemain itu, Griezmann dan Diara, akan dibawanya ke Wembley untuk pertandingan dinihari nanti.
Lantas, dalam keadaan mental yang tidak biasa seperti itu, akan berjalan seperti apakah pertandingan ini? Roy Hodgson, seperti dalam pernyataan sebelumnya yang menghormati keputusan tim Prancis untuk tetap bertanding, mengisyaratkan timnya akan memberikan perlawanan yang serius.
"Kami akan mempersiapkannya dengan baik, di lapangan atau di luar lapangan, dan akan menjalani pertandingan ini dengan sungguh-sungguh," katanya.
Selanjutnya: Hodgson Coba Pemain Baru