Menpora: FIFA Ubah Kesepakatan, Situasi Makin Rumit

Reporter

Kamis, 26 November 2015 17:47 WIB

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrowi mengatakan nasib persepakbolaan Tanah Air terutama terkait dengan bergulirnya kembali kompetisi liga Indonesia tergantung dari keputusan federasi sepak bola dunia (FIFA) yang bakal mulai kembali membahas akar permasalahan kisruh sepak bola di Indonesia pada 2 Desember 2015.

"Tergantung nanti FIFA mau ngapain kepada Indonesia," katanya saat ditemui awak media di kampus Universitas Padjadjaran, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Kamis, 26 November 2015.

Menurut Menteri Imam, kondisi sepak bola nasional yang tengah dikenai sanksi FIFA kini menjadi semakin rumit. Pasalnya, kata dia, berdasarkan pertemuan beberapa waktu lalu antara FIFA dan Presiden Joko Widodo, tengah mencapai kesepakatan untuk membuat tim guna menyelesaikan kisruh sepak bola di Indonesia.

"Saya mengkritik kepada FIFA, karena apa yang sudah disepakati oleh Presiden harus dijalankan ternyata setelah keluar dari sana FIFA berubah lagi," katanya.

Namun, ucap dia, FIFA malah merubah isi kesepakatan, dari awalnya hanya membuat tim yang berfungsi menangani masalah kisruh sepak bola nasional malah menjadi pembentukan tim ad hoc yang seolah-olah menjadi kian rumit. "Berubahnya setelah disepakati FIFA dan pemerintah bikin tim kecil itu kesepakatannya, tapi setelah keluar dari sana malah berubah menjadi tim ad hoc dan jadi ada banyak pihak," ujarnya.

"Intinya kita tidak ingin itu menjadi komitmen kosong, kita ingin menagih itu makanya kita menunggu tanggal 2 Desember nanti mereka akan sidang di FIFA, kita akan menunggu seperti apa proyeksi mereka," ucapnya.

Imam mengatakan meski sepak bola Indonesia berstatus kena sanksi FIFA, tapi turnamen masih tetap berjalan guna mengisi kekosongan liga. Kadang, kata dia, Indonesia itu dianggap sebelah mata tidak bakal mampu menyelenggarakan turnamen tanpa bantuan FIFA, tapi buktinya Indonesia mampu menggelar turnamen yang cukup membius para penikmat sepak bola. Hal itu terbukti dari suksesnya penyelenggaraan turnamen Piala Presiden pada Oktober 2015.

"Nyatanya semua daerah dan elemen bisa melakukan itu dengan segmen dan predikat yang berbeda tapi untuk mengisi kekosongan semua perlu siapa pun melakukan itu dan harus ada terus turnamen semua sponsor pun berlomba-lomba jadi operator di level masing-masing," katanya.

AMINUDIN A.S.

Berita terkait

Imam Nahrawi Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin dan Wajib Lapor ke Bapas

2 Maret 2024

Imam Nahrawi Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin dan Wajib Lapor ke Bapas

Imam Nahrawi bebas dengan status bersyarat dan masih harus wajib lapor hingga 5 Juli 2027.

Baca Selengkapnya

Gebyar Diskon Remisi Napi Korupsi Sepanjang 2023, Terakhir Rombongan Juliari Batubara Dikorting 1 Bulan

5 Januari 2024

Gebyar Diskon Remisi Napi Korupsi Sepanjang 2023, Terakhir Rombongan Juliari Batubara Dikorting 1 Bulan

Sejumlah napi korupsi dapat remisi selama 2023. Koruptor dapat remisi tak perlu jadi justice collaborator dan bayar lunas denda serta uang pengganti.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Syahrul Yasin Limpo, Empat Menteri ini Mengundurkan Diri Saat Terseret Kasus Korupsi

9 Oktober 2023

Tak Hanya Syahrul Yasin Limpo, Empat Menteri ini Mengundurkan Diri Saat Terseret Kasus Korupsi

Syahrul Yasin Limpo bukanlah yang pertama, lantas siapa saja menteri yang pernah mengundurkan diri karena kasus korupsi?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi Setya Novanto dan Imam Nahrawi, Napi Korupsi yang Dapat Remisi 17 Agustus 2023

18 Agustus 2023

Kilas Balik Kasus Korupsi Setya Novanto dan Imam Nahrawi, Napi Korupsi yang Dapat Remisi 17 Agustus 2023

Setya Novanto dan Imam Nahrawi mendapat remisi. Begini kasus korupsi Setnov dan eks Menpora itu.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto dan Imam Nahrawi Dapat Diskon Masa Tahanan, Napi Korupsi Bisa Terima Remisi?

18 Agustus 2023

Setya Novanto dan Imam Nahrawi Dapat Diskon Masa Tahanan, Napi Korupsi Bisa Terima Remisi?

Setya Novanto merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun, sedangkan Nahrawi hingga Rp 18,1 miliar. Sebagai napi koruptor, pantaskah keduanya dapat remisi?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Beri Remisi Koruptor, TII: Tidak Ada Komitmen Untuk Perangi Korupsi

18 Agustus 2023

Pemerintah Beri Remisi Koruptor, TII: Tidak Ada Komitmen Untuk Perangi Korupsi

TII menilai remisi koruptor merupakan bukti lemahnya komitmen pemerintah terhadap pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya

Napi Korupsi Lapas Sukamiskin Dapat Remisi di HUT ke-78 RI, Ada Setya Novanto dan Imam Nahrawi

18 Agustus 2023

Napi Korupsi Lapas Sukamiskin Dapat Remisi di HUT ke-78 RI, Ada Setya Novanto dan Imam Nahrawi

Napi korupsi yang ada di Lapas Sukamiskin Bandung menerima remisi di HUT ke-78 RI. Ada nama Setya Novanto dan Imam Nahrawi yang menerima remisi.

Baca Selengkapnya

5 Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi, 2 Di antaranya Menteri Sosial

27 Juli 2023

5 Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi, 2 Di antaranya Menteri Sosial

Pada dua periode pemerintahan Jokowi, setidaknya terdapat 5 menteri yang terjerat kasus korupsi, dari Juliari Batubara hingga Johnny G. Plate.

Baca Selengkapnya

PSSI Pernah Dibekukan FIFA 8 Tahun Lalu, Ini Penyebabnya

2 Juni 2023

PSSI Pernah Dibekukan FIFA 8 Tahun Lalu, Ini Penyebabnya

FIFA pernah membekukan PSSI pada akhir Mei 2015 lalu. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Wajah 5 Menteri Jokowi Terjerat Kasus Korupsi, Juliari Batubara hingga Johnny G. Plate

21 Mei 2023

Wajah 5 Menteri Jokowi Terjerat Kasus Korupsi, Juliari Batubara hingga Johnny G. Plate

Sejumlah Menteri era Jokowi tersandung kasus korupsi termasuk Juliari Batubara dan Johnny G. Plate. Ini wajah mereka.

Baca Selengkapnya