Penjaga gawang Inter Milan Handanovic tak bisa berbuat banyak saat pemain Napoli, Gonzalo Higuain menjebol gawangnya di awal pertandingan, San Paolo, Naples, Italil, 30 November 2015. Napoli berjaya atas Inter Milan dengan skor akhir 2-1. REUTERS/Ciro De Luca
TEMPO.CO, Jakarta - Inter Milan harus kehilangan puncak klasemen Seri A Liga Italia setelah ditekuk Napoli 2-1 dalam pertandingan San Paolo, Selasa dinihari. Kini, tim itu berada pada posisi kedua klasemen dengan 30 poin, tertinggal satu dari Napoli. Berikut ini sejumlah catatan dari laga tersebut.
1. Terpukul kartu merah
Foto: kartu merah untuk Nagatomo
Pelatih Inter, Roberto Mancini, bahkan tak terlalu kecewa dengan hasil itu, terutama melihat tampilan timnya pada babak pertama sebelum Yuto Nagatomo mendapat kartu merah, yang dianggapnya tak pantas diberikan karena Jose Callejon melakukan diving. "Kami tak akan kalah bila bermain 11 lawan 11, bahkan mungkin bisa menang," kata Mancini. "Kami tak beruntung sehingga kalah oleh tim terbaik di liga."
2. Gonzalo Higuain cemerlang
Penyerang asal Argentina itu memborong dua gol untuk Napoli. Adapun Inter hanya bisa membalas lewat Adam Ljajic. Berkat dua gol itu, Higuain mengemas 12 gol dan menjadi top scorer, mengungguli Eder (Sampdoria).
3. Pertahanan Inter cukup kokoh Higuain menilai timnya harusnya bisa menang besar pada laga ini dengan keunggulan pemain yang dimiliki. Namun Inter mampu menunjukkan pertahanan yang kuat, bahkan akhirnya bisa mengecilkan ketertinggalan. Pertahanan yang kokoh yang ditunjukkan Inter mengingatkan permainan tim ini pada masa Jose Mourinho, saat merebut tiga gelar sekaligus.
4. Kritik untuk Inter mungkin beralasan Pertahanan yang kokoh itu juga bisa jadi bukti bahwa kritik untuk Inter selama ini beralasan. Di bawah arahan Roberto Mancini, Inter mampu bangkit dari keterpurukan. Namun banyak pengamat mengkritik permainannya dinilai membosankan, monoton, dan tak indah. Mantan pelatih timnas Italia, Cesare Prandelli, menyebut permainan tim ini "praktis". Baginya, gaya seperti itu tak masalah. "Bila Inter menjadi juara, tak akan ada yang ingat sepuluh laga awal yang tak mengesankan," ujarnya.