Sanksi PSSI, Agum Ingin Cari Solusi dengan Presiden Jokowi  

Reporter

Senin, 22 Februari 2016 22:13 WIB

Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko (kiri) berbincang dengan Ketua Pepabri Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar (tengah) dan Ketua Umum PPAD Letjen TNI (Purn) Soerjadi saat menghadiri upacara Wisuda Purnawira Pati TNI AD 2015 di Komplek Akademi Militer Magelang, Jateng, 11 November 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Adhoc Reformasi PSSI Agum Gumelar dijadwalkan akan bertemu Presiden, Senin, untuk membahas perkembangan solusi pembekuan PSSI.

"Saya dapat kabar Pak Jokowi akan memanggil saya pada hari ini. Namun hingga sore belum ada kepastian. Akan tetapi masih saya tunggu sampai malam ini," kata Agum saat ditemui usai RDPU dengan Komisi X DPR RI di Jakarta, Senin sore.

Agum mengatakan bahwa apabila Presiden benar-benar memanggil komite adhoc, dirinya berjanji akan memberikan penjelasan yang sebenar-benarnya terkait dengan perkembangan yang sudah berjalan.

Menurut dia, pertemuan tersebut akan menjadi sangat penting terutama sehubungan dengan keberlangsungan agenda Asian Games 2018 yang rencananya akan dilaksanakan di DKI Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan.

"Sepulang dari Kuala Lumpur kemarin, tegas sekali bahwa Syekh Ahmad (EXCO FIFA/Malaysia) mengatakan jika sepak bola tidak ada di Asian Games, agenda itu sulit untuk dilaksanakan," katanya.

Agum menilai apa yang disampaikan Pangeran Abdullah Ibn Sultan Ahmad Shah itu merupakan hal yang tidak bagus bagi kelangsungan Asian Games mengingat acara tersebut adalah hajatan besar Indonesia di kawasan Asia.

"Suksesnya Asian Games adalah suksesnya Indonesia juga. Selain itu, dalam catatan sejarah juga sudah membuktikan agenda tersebut mampu mencuatkan nama Indonesia di forum internasional," katanya.

Pada pertemuan tersebut Komite AdHoc Reformasi PSSI yang dibentuk FIFA itu dan sejumlah pengurus PSSI menemui Komisi X DPR RI guna membahas perkembangan penyelesaian kisruh sepak bola nasional.

"Kami memenuhi undangan Komisi X untuk datang ke DPR dengan tujuan baik agar sanksi yang diberikan kepada cabang olahraga sepak bola ini dapat menemui jalan ke luar," kata Agum saat ditemui sebelum dimulainya RDPU.

Pada kesempatan itu, Agum Gumelar juga menyatakan kekecewaannya terhadap pemerintah yang belum juga bergabung dalam komite bentukan FIFA tersebut.

Menurut Agum, tidak hadirnya pemerintah dalam kepanitiaan itu hanya akan memperpanjang status pembekuan yang dikeluarkan melalui SK No. 01307 tanggal 17 April 2015.

Akibat pembekuan PSSI tersebut, hingga saat ini FIFA enggan mencabut sanksi terhadap aktivitas sepak bola Indonesia di lingkungan internasional.


ANTARA

Berita terkait

Kesan Jusuf Kalla, Agum Gumelar, dan Ahmad Heryawan pada Solihin GP

59 hari lalu

Kesan Jusuf Kalla, Agum Gumelar, dan Ahmad Heryawan pada Solihin GP

Sejumlah tokoh daerah dan nasional melayat jenazah Solihin GP (Gautama Purwanegara) di rumah duka maupun di Gedung Sabau Markas Kodam III Siliwangi, Bandung, Selasa, 5 Maret 2024. Selewat tengah hari jenazah Solihin GP alias Mang Ihin diserahkan pihak keluarga ke Panglima Kodam III Siliwangi untuk menjalani prosesi pemakaman secara militer hingga di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung. "Pak Solihin seorang pemimpin yang tegas tapi sangat ramah ke rakyat," kata mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Bandung menjelang pemakaman.

Baca Selengkapnya

Profil 7 Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Pecat Prabowo dari TNI, Kini SBY dan Agum Gumelar Dukung PS di Pilpres 2024

3 Maret 2024

Profil 7 Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Pecat Prabowo dari TNI, Kini SBY dan Agum Gumelar Dukung PS di Pilpres 2024

Dewan Kehormatan Perwira memutuskan Prabowo bersalah dan memecatnya dari TNI pada 1998. Berikut profil 7 anggota DKP termasuk SBY dan Agum Gumelar.

Baca Selengkapnya

2 Anggota DKP Ini Dulu Pecat Prabowo dari TNI, Mengapa Kini Malah Mendukungnya di Pilpres 2024?

3 Maret 2024

2 Anggota DKP Ini Dulu Pecat Prabowo dari TNI, Mengapa Kini Malah Mendukungnya di Pilpres 2024?

Prabowo dipecat dari TNI oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP) pada 1998. "Anehnya", saat maju Pilpres 2024, didukung dua anggota DKP yang memecatnya.

Baca Selengkapnya

SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

29 Februari 2024

SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

Prabowo dapat gelar Jenderal TNI Kehormatan dari Jokowi. Pada 1998, Dewan Kehormatan Perwira memberhentikannya dari TNI, SBY salah satu anggotanya.

Baca Selengkapnya

Dukung Prabowo, SBY hingga Wiranto Dinilai Khianati Keputusan Dewan Kehormatan Perwira

28 Desember 2023

Dukung Prabowo, SBY hingga Wiranto Dinilai Khianati Keputusan Dewan Kehormatan Perwira

Benny mempertanyakan sikap Wiranto, SBY, dan Agum Gumelar yang saat ini mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

72 Tahun Prabowo Subianto: Begini Perjalanan Karier Militer dan Politiknya, Tiga Kali Gagal Pilpres

17 Oktober 2023

72 Tahun Prabowo Subianto: Begini Perjalanan Karier Militer dan Politiknya, Tiga Kali Gagal Pilpres

Prabowo Subianto hari ini berulang tahun ke-72. Ia jadi Menteri Pertahanan Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin sampai periode 2024. Begini karier militernya.

Baca Selengkapnya

Saat Demokrat Gabung Koalisi Indonesia Maju, 4 Jenderal TNI Hadir: SBY, Prabowo, Wiranto, dan Agum Gumelar

20 September 2023

Saat Demokrat Gabung Koalisi Indonesia Maju, 4 Jenderal TNI Hadir: SBY, Prabowo, Wiranto, dan Agum Gumelar

Jenderal TNI purnawirawan SBY, Prabowo, Wiranto dan Agum Gumelar hadir saat Partrai Demokrat resmikan gabung dengan Koalisi Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya

Bertubi Kritik Revisi UU TNI, Ini Kata Imparsial, Agum Gumelar dan Usman Hamid

24 Mei 2023

Bertubi Kritik Revisi UU TNI, Ini Kata Imparsial, Agum Gumelar dan Usman Hamid

Direktur Imparsial Gufran Mabruri menyebut revisi UU TNI merupakan upaya untuk melemahkan supremasi sipil terhadap militer. Apa kata Agum Gumelar?

Baca Selengkapnya

Penempatan TNI di Jabatan Sipil dalam Revisi UU TNI, Agum Gumelar: Jangan, Enggak Perlu Lagi

22 Mei 2023

Penempatan TNI di Jabatan Sipil dalam Revisi UU TNI, Agum Gumelar: Jangan, Enggak Perlu Lagi

Agum Gumelar angkat bicara soal langkah pemerintah yang hendak merevisi UU TNI, salah satunya TNI bakal bisa menduduki beberapa jabatan sipil.

Baca Selengkapnya

Prabowo Kunjungi Sejumlah Jenderal Senior, dari Widodo AS hingga Hendropriyono

25 April 2023

Prabowo Kunjungi Sejumlah Jenderal Senior, dari Widodo AS hingga Hendropriyono

Prabowo menemui Try Sutrisno, Widodo AS, Hendropriyono, Agum Gumelar dan Wiranto.

Baca Selengkapnya