Sejumlah pesepakbola Arema Indonesia Cronus melakukan latihan pemanasan di stadion Gajayana, Malang, Jawa Timur, Sabtu 11 Oktober 2014. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
TEMPO.CO, Malang - Arema Indonesia siap berkiprah di kompetisi kasta tertinggi apabila pemerintah mencabut sanksi pembekuan PSSI. Direktur Operasional Arema Indonesia Haris Fambudy mengatakan Arema sudah membentuk tim yang semula akan mengikuti Trofeo Persebaya 1927 tapi batal dilaksanakan karena konflik dualisme Persebaya.
“Kami sengaja tidak kabarkan terbuka seperti menggelar konferensi pers untuk menjaga kondisi yang sudah kondusif di Malang. Tapi kami sangat siap mengikuti kompetisi bila semuanya sudah beres sesuai dengan rule of the game,” kata Haris di kediaman pendiri Arema Malang, Lucky Adrianda Zainal, pada Kamis petang, 25 Februari 2016.
Haris mengatakan Arema Indonesia tengah mengincar pelatih asal Cile yang kini melatih salah satu klub peserta Liga Thailand. Alasannya, sang pelatih dianggap mumpuni, mempunyai manajemen pelatihan yang paten, dan cocok dengan karakter permainan Singo Edan—julukan Arema Indonesia.
“Kami sudah persiapan. Kami sudah ditawari pelatih asing asal Cile yang kini melatih di Thailand. Kami sangat tertarik, tapi kami belum bisa mengungkap identitasnya karena khawatir nanti ditahan-tahan sama klubnya. Sedangkan untuk pemain kami tidak mungkin pakai yang di IPL dulu,” ujar Haris.
Secara de facto, pelatih Arema Indonesia saat ini masih Abdulrahman Gurning. Ia sebelumnya menjadi asisten Milomir Seslija alias Milo, pelatih kepala asal Bosnia-Herzegovina, dan saat itu Arema Indonesia bermain di kompetisi Liga Prima Indonesia yang digelar PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).
Milo melatih Arema Indonesia mulai 23 November 2011 sampai 2 Desember tahun yang sama. Milo kini melatih Arema Cronus.
Haris memastikan dari dulu Arema Indonesia sudah siap bertanding di kompetisi kasta tertinggi Tanah Air. Namun ia berharap pada Kementerian Pemuda dan Olahraga serta PSSI agar diberikan slot untuk berlaga. “Beri kami kesempatan, bukan untuk saling ngotot, tapi untuk ambil bagian di sepak bola nasional kita,” katanya.