Ekspresi unik manager Liverpool, Juergen Klopp saat timnya melawan Borussia Dortmund pada leg kedua babak perempat final Liga Eropa di stadion Anfield, Liverpool, Inggris, 15 April 2016. Klopp bereaksi saat anak asuhannya, Mamadou Sakho menciptakan gol ketiga bagi The Reds. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Liverpool takluk 1-0 di kandang Villarreal, Stadion El Madrigal, dalam pertandingan pertama semifinal Liga Europa, Jumat dinihari. Kekalahan itu dipastikan oleh gol Adrian Lopez saat injury time.
Hasil ini sekaligus menjadi kekalahan perdana Liverpool sepanjang Liga Europa musim kompetisi 2016 setelah melalui 12 laga tidak terkalahkan dari fase grup hingga perempat final, dengan menyingkirkan Dortmund.
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, menyebut kekalahan timnya itu tak masuk akal, terutama karena dipastikan oleh gol saat injury time. "Tentu saja saya tak bahagia dengan gol yang tercipta pada menit akhir," katanya.
Klopp melanjutkan, "Sebuah (gol) dari serangan balik pada menit ke-92 terasa tak masuk akal, sejujurnya. Saya tak punya kata untuk menjelaskannya. Harusnya tak masalah bila kami punya cukup pemain di kotak penalti. Kami tak punya cukup proteksi. Itu satu-satunya kesalahan besar kami, dan Villarreal mencetak gol. Namun, itulah adanya, kami harus menerimanya. Tak masalah."
Namun ia belum putus harapan. "Kami tak beruntung. Namun ini baru leg pertama. Villarreal harus datang ke Anfield dan klub itu sudah tahu betapa kuatnya kami," ujar pelatih asal Jerman itu.
Ia mengakui awalnya menduga akan mendapat lebih banyak masalah pada laga ini. "Kami bertahan dengan baik, dan kini kami tahu lebih banyak. Kami memiliki momen kami, dan kami memainkan sepak bola kami," tutur Klopp. "Villarreal tak bisa menahan kami. Persaingan belum usai."
Dalam laga kedua, Kamis minggu depan, Liverpool harus menang dengan selisih dua gol untuk bisa lolos. Sedangkan Villarreal, yang kini menempati urutan keempat klasemen La Liga Spanyol, hanya butuh hasil seri untuk melaju.
