Menteri Imam: Publik Menuntut Revolusi Sepak Bola  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Minggu, 15 Mei 2016 20:16 WIB

Pemain Persib Bandung berlari gembira setelah pemain Persipura Jayapura gagal mencetak gol dalam adu penalti pada final Liga Super Indonesia (LSI) 2014 di Palembang, Sumatera Selatan, 7 November 2014. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyatakan ada tuntutan dari masyarakat soal adanya revolusi dalam persepakbolaan Indonesia. Revolusi ini untuk memastikan reformasi sepak bola tidak boleh berhenti, meskipun FIFA sudah mencabut pembekuan PSSI.

"Ada tuntutan dari publik bola, sebaiknya sepak bola kita tidak hanya semata-mata direformasi, tapi juga direvolusi. Setelah dipertimbangkan, butuh waktu, tenaga, bahkan biaya yang tidak sedikit. Kita pilih jalan revolusi," kata Imam di Pondok Pesantren Alqodir, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu petang, 15 Mei 2016.

Ia menyebutkan pihaknya mempunyai kewajiban, kewenangan, sekaligus tanggung jawab mengawal perubahan di persepakbolaan Tanah Air. Satu tahun untuk pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) merupakan waktu yang cukup untuk mengevaluasi. Sekaligus cukup untuk Federasi melihat keterlibatan pemerintah tidak akan setengah-setengah.

Pemerintah, kata dia, ingin mendorong dan mendukung persepakbolaan Indonesia. Faktanya, pemerintahlah yang menyediakan infrastruktur. Semua stadion sepak bola dibangun pemerintah.

"Bahasa umumnya, meskipun hari ini sudah dicabut FIFA, kami masih tetap ingin komitmen dari FIFA, PSSI, kemudian pemilik suara, bagaimana perubahan yang diinginkan betul-betul terjadi, baik perubahan di level organisasi, kompetisi, maupun industri bola," kata Imam sebelum menutup acara “Trail Trabas, Akhirussanah Pesantren Alqodir”.

Pengasuh Pondok Pesantren Alqodir, Kiai Haji Masrur Ahmad, ikut menyatakan dukungan jika ada revolusi dalam persepakbolaan di Indonesia. Sebab, masyarakat merindukan sepak bola yang kompetisinya sehat dan organisasinya juga sehat. "Kami dukung persepakbolaan yang sehat dan berprestasi," tuturnya.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

2 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

9 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

13 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

24 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

28 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

48 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

54 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

56 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Imam Nahrawi Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin dan Wajib Lapor ke Bapas

2 Maret 2024

Imam Nahrawi Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin dan Wajib Lapor ke Bapas

Imam Nahrawi bebas dengan status bersyarat dan masih harus wajib lapor hingga 5 Juli 2027.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya