Plt Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Hinca Pandjaitan (kedua kiri) saat memimpin Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2016 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, 3 Agustus 2016. Kongres ini menetapkan Hinca Panjaitan sebagai Plt Ketua Umum PSSI hingga KLB pemilihan Ketua Umum pengganti La Nyalla Mattalitti. KLB tersebut resmi ditetapkan akan berlangsung pada 17 Oktober 2016 mendatang. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Dukungan terhadap Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Edy Rahmayadi untuk menjadi ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menguat. Seusai Kongres Luar Biasa PSSI di Hotel Mercure, Rabu, 3 Agustus 2016, Kelompok 85 menyatakan mendukung Edy untuk dicalonkan sebagai Ketua Umum PSSI.
"Kami menjagokan beliau (Edy Rahmayadi). Ini bukan sekadar pendapat saya, melainkan juga keinginan mayoritas Kelompok 85," kata manajer Persib, yang juga pendiri Kelompok 85, Umuh Muchtar, kepada wartawan.
Posisi Ketua Umum PSSI kosong setelah La Nyalla Mahmud Mattalitti mengundurkan diri karena terjerat kasus korupsi di Kejaksaan Agung. Sedangkan dua anggota komite eksekutif yang mengundurkan diri adalah Johar Lin Eng dan Gusti Randa.
Umuh mengatakan Kelompok 85 akan merumuskan langkah untuk mendaftarkan Edy Rahmayadi ke bursa calon Ketua Umum PSSI. Menurut dia, Edy sudah mengantongi persyaratan untuk maju sebagai calon ketua umum.
Meskipun berlatar belakang militer, Edy sudah lama bergelut dalam organisasi sepak bola. Salah satu contoh, Edy pernah membina klub PSMS Medan yang kini berubah menjadi PS TNI.
Soal calon lain yang bakal diajukan untuk posisi wakil ketua umum atau komite eksekutif, Umuh enggan menjawab. Menurut dia, Kelompok 85 belum membicarakan calon-calon lain selain Edy.
Meski begitu, Umuh tak menutup adanya kemungkinan bakal muncul nama-nama lain yang melengkapi pencalonan Edy. "Nanti tergantung anggota Kelompok 85 mau mengajukan siapa saja calonnya."