6 Klub Israel Bermarkas di Tepi Barat, Palestina, Protes

Reporter

Selasa, 11 Oktober 2016 09:22 WIB

Para awak media berkumpul di depan markas FIFA di Zurich, Swiss, 30 Mei 2015. FIFA meminta seluruh tanggung jawab tim nasional dan kompetisi sepak bola Indonesia diserahkan kepada PSSI. REUTERS/Arnd Wiegmann

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat Palestina pada Senin, 10 Oktober 2016, meminta FIFA menindak enam klub Israel yang berbasis di permukiman wilayah pendudukan Tepi Barat menjelang pertemuan penting badan pengelola sepak bola tersebut.

Komite Eksekutif FIFA akan bertemu pada Kamis-Jumat, 13-14 Oktober 2016, dan diperkirakan membahas masalah beberapa klub di liga sepak bola Israel yang berbasis di permukiman Yahudi di wilayah pendudukan Tepi Barat, yang dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional.

Dalam sebuah surat kepada Presiden FIFA Gianni Infantino yang dilihat kantor berita AFP pada Senin, Asosiasi Sepak Bola Palestina menyeru FIFA meminta Asosiasi Sepak Bola Israel mengeluarkan klub-klub itu atau memaksa mereka pindah ke dalam perbatasan Israel yang diakui.

Mereka menyatakan badan sepak bola dunia itu gagal menerapkan kebijakan terkait dengan "perilaku ilegal, tidak bermoral, dan tidak etis" karena "mengizinkan pengaturan asosiasi sepak bola atas dasar tindakan yang dilarang menurut hukum internasional".

Israel merebut wilayah Tepi Barat dalam Perang Enam Hari tahun 1967 dalam langkah yang tidak pernah diakui masyarakat internasional.

Palestina telah lama menentang partisipasi beberapa klub yang bermain di divisi ketiga, keempat, dan kelima tersebut dalam kejuaraan Israel.

Infantino pekan lalu memberi tahu bahwa masalah itu adalah "prioritas" bagi dia dan FIFA akan "berusaha mengesampingkan politik dan bicara sepak bola" untuk menemukan "kondisi yang baik bagi sepak bola di wilayah itu".

Human Rights Watch bulan lalu menyatakan FIFA "menodai permainan indah" dengan "menggelar pertandingan di wilayah curian".

ANTARA




Berita terkait

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

5 jam lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

6 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

11 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

12 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

12 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

13 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

13 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

14 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

14 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya