Ekspresi pemain Inter Milan setelah dikalahkan Sparta Praha pada pertandingan Piala UEFA di Rep. Ceko, 29 September 2016. AP/Petr David Josek
TEMPO.CO, Jakarta - Inter Milan dipastikan tersingkir dari Liga Europa setelah dikalahkan Hapoel Be'er Sheva dalam pertandingan di Turner Stadium, Jumat dinihari. Sempat unggul dua gol, Inter kehilangan pemain karena kartu merah dan akhirnya kalah dengan skor 2-3.
Nerazzurri bahkan sempat unggul dua gol lewat Mauro Icardi pada menit ke-12 dan Marcelo Brozovic pada menit ke-25. Hapoel mampu menipiskan ketertinggalan lewat sundulan Lucio Maranhao pada menit ke-58.
Inter lantas mendapat pukulan besar karena kiper Samir Handanovic diusir wasit pada menit ke-69 karena melakukan pelanggaran terhadap Buzaglo. Inter mendapat penalti yang dieksekusi oleh Anthony Nwakaeme dengan sempurna. Klub Israel itu akhirnya berbalik unggul saat injury time berkat gol Ben Sahar.
Hasil ini jadi pukulan bagi pelatih Stefano Pioli, yang baru ditunjuk sebagai pelatih Inter, menggantikan Frank de Boer, awal bulan ini. Seusai pertandingan, Pioli pun menyatakan kekecewaannya dan mengakui banyak hal harus dibenahi di timnya.
"Dari segi kebugaran, kami baik-baik saja. Yang masalah adalah mentalitas. Kami harus memperbaikinya," katanya.
Pioli menyatakan akan melakukan perbaikan di berbagai aspek. "Masa lalu tak lagi berarti, yang penting adalah saat ini. Kami tak boleh puas dengan kondisi yang ada. Kami memperbaiki diri di berbagai front: fisik, psikologis, dan taktik. Tim yang bermain sebagus itu di babak pertama tak bisa menunjukkan performa seperti itu di babak kedua," ujarnya.
Ia menilai pemainnya memiliki kualitas bagus. "Namun kami harus belajar untuk mengatasi tekanan. Performa ini bukan kelas Inter. Kami bermain terlalu dalam dan membiarkan Hapoel kembali ke permainan," tuturnya.