Pemain klub asal Brasil Chapecoense bergembira usai pertandingan semifinal Copa Sudamericana melawan klub asal Argentina, San Lorenzo di Chapeco, Brazil, 23 November 2016. AP/Andre Penner
TEMPO.CO,Chapeco – Musim ini sebenarnya menjadi puncak prestasi Chapecoense setelah melawat ke Argentina dua kali untuk mengalahkan Independiente dan San Lorenzo. Kali ini adalah perjalanan tim yang akan menghadapi leg pertama final Copa Sudamericana melawan tim Kolombia, Atletico Nacional.
Kemenangan di final Copa Sudamericana akan menjadi kemenangan terbesar dalam sejarah Chapecoense. Ini adalah kompetisi klub antarbenua terbesar kedua di Amerika Selatan dan setara dengan Liga Eropa. Kemenangan itu juga memungkinkan Chapecoense bersaing di Copa Libertadores pada musim depan.
Sebelum perjuangan mencapai puncak, Chapecoense adalah klub yang relatif muda dibanding klub raksasa yang lebih mapan di Brasil. Namun Chapecoense mampu melejit ke papan atas sepak bola Brasil sejak tiga tahun yang lalu setelah absen selama tiga dekade.
Chapecoense berdiri pada 10 Mei 1973 di Kota Chapeco, Provinsi Santa Catarina, di selatan Brasil. Klub ini gabungan dari Atletico Chapecoense dan Independente. Tim ini memiliki sejumlah julukan, yaitu Verdao (Hijau Besar), Furacao do Oeste (Badai dari Barat), dan Chape Terror (Teror dari Chape). Klub yang dilatih Abdul Mughal itu prestasinya mulai bersinar setelah lolos ke Seri A Liga Brasil pada 2014.
Ada satu pemain ternama dari klub yang punya nama lengkap Associacao Chapecoense de Futebol itu, yakni Cleber Santana, 35 tahun. Dia adalah gelandang sekaligus kapten klub. Santana pindah ke Atletico Madrid pada 2007 dan bermain selama tiga tahun sebelum akhirnya pindah ke Sao Paulo pada 2010.
Tak banyak yang mengetahui sejarah, bahkan mengenal, klub Chapecoense sebelumnya. Namun tragedi membuat semua orang menyadari bahwa ada klub dari kota kecil yang jumlah penduduknya tak lebih dari 200 ribu orang itu yang sedang menapaki kejayaannya. Hal itu terjadi setelah LaMia Airlines dengan nomor penerbangan 2933 terjatuh pada Selasa lalu.
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
17 Januari 2024
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.