Pemain timnas Indonesia bersorak ke arah penonton usai menang dalam putaran pertama final AFF Suzuki Cup 2016 melawan Thailand di Stadion Pakansari, Bogor, 14 Desember 2016. Dua gol kemengan Indonesia tercipta lewat tendangan Rizky Pora dan Hansamu Yama. AP Photo
TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Indonesia akan menghadapi Thailand dalam laga kedua babak final Piala AFF di Bangkok, Sabtu malam. Indonesia hanya butuh hasil seri untuk menjadi juara karena sudah mengantongi kemenangan 2-1 dalam pertamuan pertama.
Para pemain timnas harus mampu memanfaatkan keunggulan itu untuk memastikan Indonesia bisa merebut gelar pertama kalinya di turnamen antarnegara Asia Tenggara ini. Dalam kesempatan sebelumnya, Indonesia pernah empat kali gagal di partai puncak. Inilah laga-laga yang menorehkan luka itu:
- Tahun 2000 (saat itu masih bernama Piala Tiger): Ditekuk Thailand 4-1 Partai final ini menjadi ulangan babak penyisihan grup, saat Indonesia ditekuk 4-1. Naas, di partai puncak skor sama kembali terulang. Timnas yang dilatih Nandar Iskandar baru pulih dari skandal gol buruh diri Mursyid Effendi di Piala Tiger 1999. Dalam laga di Rajamangala Stadium, Bangkok, Thailand unggul dahulu lewat gol Worrawoot Srimakadi menit 14 dan 18. Indonesia memperkecil ketinggalan lewat Uston Nawawi pada menit ke20. Tapi Worrawoot mencetak gol ketiga pada menit 32, yang dilengkapi Tanongsak Prajakkata pada menit 65. Kala itu, Gendut Doni menjadi top skor turnamen, bersama Worrawoot, dengan koleksi 5 gol.
- Tahun 2002: Kembali ditekuk Thailand (2-2, lalu penalti 4-2) Kali ini Indonesia dilatih pelatih asal Bulgaria, Ivan Kolev. Bambang Pamungkas jadi andalan dan Kurniawan Dwi Yulianto sudah ditinggalkan. Bambang jadi top skor turnamen dengan 8 gol, sayang hal itu tak dibarengi keberhasilan menjadi juara. Di babak final, Thailand unggul dulu lewat gol Chukiat Noosarung dan Therdsak Chaiman. Timnas menyamakan kedudukan lewat Yaris Riyadi dan Gendut Doni. Akhirnya adu penalti dilakukan. Bejo Sugiantoro dan Firmansyah gagal, sehingga Thailand menang 4-2. Luka itu lebih menyakitkan karena terjadi di kandang sendiri Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Selanjutnya: Riedl Pernah Gagal <!--more-->
- 2004: Ditekuk Singapura dengan agregat 5-2 Indonesia tampil meyakinkan di fase grup: tak kebobolan dan mencetak 17 gol. Di semifinal, timnas mampu melibas Malaysia 5-3. Babak final dilakukan secara tandang dan kandang. Di leg pertama, Indonesia kalah 1-3 dan hanya bisa memetik gol lewat Mahyadi Panggabean. Si kandang lawan, timnas kembali hanya bisa mencetak gol lewat Elie Aiboy sehingga kalah 2-1. Jaya Kesuma saa titu menjadi top skor dengan 7 gol.
- 2000: Dikalahkan Malaysia dengan agregat 4-2 Kala itu, Indonesia juga ditangani Alfred Riedl dan diperkuat pemain naturalisasi, Christian Gonzales. Indonesia kalah di kandang Malaysia 3-0 pada leg pertama. Gol M Nasuha dan M Ridwan gagal menyelamatkan Indonesia karena akhirnya hanya bisa menang 2-1 pada leg kedua.
Sabtu malam, para pemain timnas harus bisa menebus kegagalan itu. Mereka perlu menunjukkan semangat pantang menyerah seperti terlihat di babak kedua laga final pertama di Stadion Pakansari, Rabu lalu. Para pemain patut sadar, harapan jutaan masyarakat Indonesia terletak di bahu mereka untuk membasuh keempat luka sebelumnya.