Ekspresi kegembiraan pemain Real Madrid, Sergio Ramos saat berselebrasi bersama rekannya, Cristiano Ronaldo diakhir laga melawan Bayern Munchen dalam laga perempat final Liga Champions di Allianz Arena, Munich, Jerman, 12 April 2017. Dua gol kemenangan Real Madrid dicetak lewat tendangan Crisiano Ronaldo. Reuters/Michael Dalder
TEMPO.CO, Jakarta - Saling sindir lewat spanduk dan komentar di media sosial ikut menjadi bumbu pertemuan Atletico Madrid dan Real Madrid di semifinal Liga Champions. Kedua tim akan bertemu pada laga kedua, Kamis dinihari, 11 Mei 2017, dengan keunggulan 3-0 di tangan Real Madrid.
Awalnya, suporter Real Madrid melontarkan serangan. Dalam laga pertama di Santiago Bernabeu pekan lalu, mereka memasang spanduk bertuliskan, "Bagaimana rasanya kalah dalam dua final Liga Champions?" Spanduk itu tentu saja merujuk pada dua kekalahan Atletico dari Real Madrid pada 2014 dan 2016.
Atletico membalas komentar itu lewat cuitan di Twitter pekan ini. Memakai hashtag #NoLoPuedenEntender (mereka tidak dapat mengerti), Atletico berkomentar untuk para pemainnya, "Kami mencintai karena nilai-nilai Anda, bukan untuk apa yang Anda menangi."
Tak urung unggahan itu membuat bek Real Madrid, Sergio Ramos, kesal. "Sepertinya orang mengira kami semua lahir di Beverly Hills," katanya. "Kami juga punya pemain yang datang dari latar belakang sederhana tapi dibesarkan dengan baik. Kami memiliki nilai sendiri, kerendahan hati sendiri, dan juga sudah membuat pengorbanan di lapangan."
Real Madrid sangat diunggulkan untuk lolos ke final Liga Champions berkat keunggulan 3-0 yang dipastikan oleh hat-trick Cristiano Ronaldo.