Pemain Monaco Kylian Mbappe-Lottin, melakukan tendangan ke gawang Juventus yang dikawal Gianluigi Buffon pada pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions di stadion Louis II, Monaco, 4 Mei 2017. Reuters / Eric Gaillard Livepic
TEMPO.CO, Cardiff - Semua perhatian di Final Liga Champions di Cardiff, Minggu dinihari, 4 Juni 2017, tertuju pada lini pertahanan Juventus yang sulit ditembus. Dari 12 laga hingga babak final, gawang Gianluigi Buffon hanya kebobolan 3 kali.
Satu hal lagi yang patut diwaspadai Real Madrid adalah Juventus secara kolektif mampu menjaga gawang Buffon tak tercemar gol (clean sheet) di 28 laga. Satu-satunya kelemahan Juventus terjadi di Piala Italia saat kiper cadangan Neto membiarkan gawangnya jebol 8 kali dari 5 laga.
Dari total 30 gol yang bersarang ke gawang Juventus dalam 60 pertandingan di semua kompetisi, ada 3 cara yang terbukti paling sukses.
• Permainan Tim
Permainan individu kerap kesulitan menembus Gianluigi Buffon dan kawan-kawan tapi jika para pemain saling berkombinasi maka jauh lebih mudah Sekitar 80 persen gol ke gawang Juventus berasal dari umpan pemain lawan. Ini artinya pemain seperti Toni Kroos dan Luka Modric harus berada dalam performa terbaiknya jika serangan Real Madrid menemui kebuntuan.
• Tendangan Sudut
Tak ada yang meragukan Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini sebagai duet bek raksasa yang bertugas menghalau bola dari dalam kotak penalti. Namun sepanjang musim 2016-2017, Juventus membolehkan bola yang disepak dari 7 tendangan penjuru masuk ke dalam gawang. Itu artinya dari total 524 tendangan sudut di area pertahanan Juventus, sebanyak 479 berhasil dihalau.
Keputusan pelatih Juventus Massimiliano Allegri merekrut Dani Alves dari Barcelona berbuah manis. Bek kanan asal Brasil itu kerap membantu serangan dan juga mencetak gol. Namun bek kiri Alex Sandro yang paling rentan ditembus. Tujuh gol yang bersarang ke gawang Buffon berasal dari serangan di sayap kiri dibanding area Alves yang cuma bobol 4 kali.