Arab Saudi Tak Mengheningkan Cipta, Ini Sikap FIFA

Reporter

Jumat, 9 Juni 2017 20:43 WIB

Pemain Arab Saudi tidak ikut mengheningkan cipta mengenang korban teror london saat bertanding melawan Australia. twitter.com

TEMPO.CO, Berne - Tim nasional Arab Saudi tidak akan dijatuhi sanksi dari FIFA meski mereka tidak menghormati momen mengheningkan cipta untuk para korban bom London, sebelum dimulainya pertandingan kualifikasi Piala Dunia di Australia, kata FIFA pada Jumat, 9 Juni 2017.

Baca juga: Timnas Arab Saudi Ogah Berdoa untuk Korban Jembatan London

Federasi Sepak Bola Arab Saudi sebelumnya telah meminta maaf "tanpa syarat" terkait insiden ini, di mana mantan menteri pemerintahan Australia mengatakan hal itu memperlihatkan "minimnya respek" bagi para korban serangan London.

"Setelah meninjau laporan pertandingan dan gambar-gambar pertandingan, kami dapat mengonfirmasi bahwa tidak ada dasar untuk mengambil tindakan disiplin terkait masalah yang Anda sebutkan," kata FIFA dalam pernyataannya.

Delapan orang terbunuh dan 50 orang luka-luka setelah tiga teroris berkendara menabrak warga di trotoar di London Bridge Sabtu silam, kemudian para teroris itu menyerang orang-orang dengan menggunakan pisau. Dua orang korban meninggal dunia merupakan warga Australia.


Sejumlah muslim memberi penghormatan pada korban teror Jembatan London. (AP)

Federasi Sepak Bola Australia (FFA) mengatakan pihaknya "mengusahakan kesepakatan" dari Arab Saudi dan Konfederasi Sepak Bola Asia untuk mengheningkan cipta bagi korban menjelang pertandingan di Adelaide Oval pada Kamis sore.

Tim Australia berbaris di lingkaran lapangan tengah dan saling merangkul bahu, namun para pemain Arab Saudi menyebar di sekitar lapangan dan meneruskan kegiatan pemanasan dengan berlari kecil dan melakukan peregangan.

"Baik AFC dan tim Saudi sepakat bahwa mengheningkan cipta dapat diselenggarakan," kata juru bicara FFA.

"FFA mendapat masukan dari para ofisial tim Arab Saudi bahwa tradisi ini tidak sesuai dengan kebudayaan Arab Saudi, dan mereka akan menggeser timnya ke tepi lapangan dan menghormati kebiasaan kami sambil menjaga posisi mereka di lapangan."

Insiden ini memicu banyak reaksi di media sosial, di mana hal ini terjadi saat para warga Australia masih berduka terhadap korban serangan-serangan terkini.

Sebagai tambahan terhadap para warga Australia yang meninggal di London, terjadi serangan mematikan di Melbourne pada Selasa yang disebut oleh Perdana Menteri Malcolm Turnbull sebagai "aksi terorisme mengklaim satu korban, sedangkan seorang siswi Australia menjadi satu dari lebih dari selusin korban yang terbunuh pada serangan bom mobil di Baghdad pekan lalu.

Anthony Albanese, juru bicara Partai Buruh yang merupakan partai oposisi, mengatakan insiden itu "sangat memalukan."

"Tidak ada alasan untuk itu. Itu bukan mengenai budaya, itu mengenai minimnya respek," ucapnya kepada Channel 9.

"Saya begitu marah tentang hal ini."

Badan sepak bola Arab Saudi belakangan mengeluarkan pernyataan maaf terkait insiden tersebut.

"Para pemain tidak berniat untuk tidak menghormati acara mengenang para korban atau untuk membuat marah keluarga, teman, atau individu apapun yang terkait dengan kekejaman itu," tambahnya.

"Federasi Sepak Bola Arab Saudi mengutuk semua tindakan terorisme dan ekstrimisme dan mengirimkan rasa duka cita kepada keluarga semua korban dan kepada pemerintahan dan orang-orang di Inggris."

Polisi menyelidiki teror Jembatan London (AP)

Perdana Menteri Turnbull mengatakan pada Jumat bahwa dirinya belum melihat video insiden itu, namun berpendapat bahwa semua orang semestinya mengutuk "terorisme."

"Seluruh dunia, seluruh dunia yang bebas, bersatu mengutuk serangan terorisme dan terorisme secara umum," ucapnya kepada para pewarta di Tasmania.

Baca juga: Insiden Tolak Heningkan Cipta, Arab Saudi Minta Maaf

Australia memenangi pertandingan itu dengan skor 3-2 untuk mengoleksi 16 angka di Grup B bersama tim peringkat kedua Arab Saudi dan pemuncak klasemen Jepang, yang memiliki satu pertandingan yang belum dimainkan, dengan sisa dua putaran pertandingan lagi. Dua tim teratas lolos otomatis ke putaran final Piala Dunia di Rusia tahun depan. Demikian laporan Reuters.
ANTARA

Berita terkait

Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

3 Agustus 2020

Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan pihak berwenang Swiss tidak mempunyai alasan untuk meluncurkan penyelidikan kriminal atas Gianni Infantino.

Baca Selengkapnya

Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

26 Mei 2020

Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

Badan sepak bola dunia (FIFA) menskors presiden federasi sepak bola Haiti Yves Jean-Bart terkait kasus pelecehan seks.

Baca Selengkapnya

Bhayangkara FC Tunggu Pelatih Baru untuk Kontrak Pemain Asing

16 Januari 2019

Bhayangkara FC Tunggu Pelatih Baru untuk Kontrak Pemain Asing

Sebelum menetapkan pelatih baru, manajemen Bhayangkara FC akan fokus merekrut pemain lokal.

Baca Selengkapnya

Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

27 Maret 2018

Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

Negara-negara yang menyatakan akan melakukan boikot bertambah ketika Piala Dunia 2018 tinggal tiga bulan lagi.

Baca Selengkapnya

Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

19 Maret 2018

Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

Presiden FIFA Gianni Infantino menegaskan kecemasan terhadap potensi bentrok suporter Rusia dan Inggris tak akan terjadi di Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

13 Februari 2018

FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

Keputusan FIFA untuk mengijinkan ibukota Chechnya, Grozny, sebagai markas Timnas Mesir mengundang protes.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2018: Peluang Arab Saudi di Mata Sami Al-Jaber

3 Februari 2018

Piala Dunia 2018: Peluang Arab Saudi di Mata Sami Al-Jaber

Sami Al-Jaber bangga tim Arab Saudi bisa bermain pada partai pembukaan Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

Perjuangan Beckham Berbuah: Tim Miliknya Berlaga di MLS pada 2020

30 Januari 2018

Perjuangan Beckham Berbuah: Tim Miliknya Berlaga di MLS pada 2020

Mantan kapten timnas Inggris David Beckham akhirnya resmi mendapatkan hak mendirikan klub Liga AS (MLS) di Miami pada Senin.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, Palestina Ungguli Israel dalam Ranking FIFA

28 November 2017

Pertama Kalinya, Palestina Ungguli Israel dalam Ranking FIFA

Tim Nasional Sepak Bola Palestina mencatatkan sejarah dalam peringkat yang dirilis FIFA, dengan mengungguli Israel untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Pemain Terbaik Dunia FIFA: Ini Pilihan Ronaldo, Messi, dan Boaz

24 Oktober 2017

Pemain Terbaik Dunia FIFA: Ini Pilihan Ronaldo, Messi, dan Boaz

Cristiano Ronaldo, yang menjadi pemain terbaik dunia FIFA 2017, juga dipilih Boaz Solossa.

Baca Selengkapnya