TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy mengatakan berkurangnya daya gedor anak asuhnya menjadi penyebab kegagalan Bhayangkara meraup kemenangan saat melakoni laga tandang di markas Persib Bandung, stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Ahad, 24 September 2017. Laga itu berujung dengan hasil imbang 1-1.
"Pada babak kedua anak-anak sedikit melambat dan Persib main bagus ngasih tekanan mungkin sekitar 25 menit awal babak kedua," ujar Simon kepada awak media setelah pertandingan usai.
Pelatih berkebangsaan Skotlandia itu mengatakan, Maung Bandung bermain tak kenal lelah dan mengerahkan semua kemampuannya untuk bisa mengejar ketertinggalan gol dari Bhayangkara.
The Guardian--julukan Bhayangkara-- terlebih dahulu mencetak gol pada pertengahan babak pertama melalui gol spektakuler Paulo Sergio. Persib akhirnya mampu menyamakan kedudukan melalui sontekan Essien pada menit ke-74.
"Saya pikir karena Persib main nothing to lose dan mereka membuat tekanan besar juga ketika main di kandang yang dituntut harus menang karena di dua laga terakhir imbang menjadi ini mungkin hasilnya," katanya.
Meski begitu, Simon pun mengatakan tetap mengapresiasi kerja keras anak asuhnya. Selain mampu menahan imbang Persib di kandangnya, Evan Dimas dan kawan-kawan bermain cukup taktis dan menguasai lini tengah dalam pertandingan itu.
Menurut Simon, pemainnya memang sudah saling mengerti dalam menjalankan skema yang dia terapkan, sehingga komunikasi antar-lini pun berjalan dengan baik.
"Pemain Bhayangkara juga punya teknik bermain bagus seperti Suboseto, Evan Dimas, Paulo dan banyak sekali pemain yang memungkinkan mendominasi di lini tengah. Seperti di babak pertama, fantastis sekali permainan anak-anak," ucapnya.
Bhayangkara FC kini memuncaki klasemen Liga 1, sedangkan Persib Bandung berada di urutan kesembilan.
AMINUDDIN A.S.