TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Olahraga Catalan menyatakan bahwa klub Barcelona bisa bermain di Liga Inggris jika kemerdekaan Catalan dari Spanyol didukung dalam referendum pada Minggu besok.
Pemerintah Spanyol menyebut referendum itu merupakan hal ilegal dan polisi pun telah menyita kotak-kotak suara untuk pemungtan. Perdana Menteri Spanyol juga menegaskan bahwa referendum itu "tidak akan terjadi".
Namun, referendum bisa saja tetap dilakukan. Sebanyak 7,5 juta penduduk Catalan disebut-sebut mendukung kemerdekaan itu, termasuk pelatih Manchester City Pep Guardiola.
Jika Catalan menjadi negara baru, maka klub sepak bola di wilayah itu harus memutuskan di liga manakah nantinya mereka akan bermain.
"Dalam kasus kemerdekaan, tim Catalan di La Liga --Barcelona, ??Espanyol, dan Girona-- harus memutuskan di mana mereka ingin bermain, Liga Spanyol atau negara tetangga: Italia, Perancis atau Inggris," kata Gerard Figueras, Menteri Olahraga Catalan.
Menurut Figueras, saat ini ada tim dari negara lain yang bermain di liga lokal. Klub dari Andorra di sepak bola dan bola basket di Spanyol. Monaco bermain di Prancis, sedangkan klub Wales di Liga Inggris. "Saya tidak membayangkan jika UEFA tak mengizinkan pertandingan klub lain di liga yang berbeda dari negara mereka," ujar dia.
Spanyol telah menegaskan Barcelona tidak akan diizinkan bermain di La Liga jika pemungutan suara ilegal tetap berjalan. Presiden La Liga Javier Tebas mengatakan bahwa tidaklah mudah mencapai kesepakatan tersebut.
"Dalam olahraga, ini bukanlah peta kekuatan dan hal-hal ini harus dinyatakan dengan jelas. Tidak mudah untuk mencapai kesepakatan dan mempelajari Undang-Undang Spanyol. Tapi jika mereka (klub Catalan) melakukan hal itu (mendukung kemerdekaan), mereka tidak akan bisa bermain di La Liga Spanyol, tapi saya harap ini tidak terjadi," katanya.
Pep Guardiola, yang telah bermain untuk Barcelona selama sebelas tahun itu, mendukung kemerdekaan Catalan. Ia sempat berbicara pada sebuah demonstrasi 11 Juni lalu.
"Kami tidak memiliki pilihan lain selain menginginkan kemerdekaan. Kami meminta masyarakat internasional untuk mendukung dan kaum demokrat di seluruh dunia untuk membantu mempertahankan hak-hak yang terancam di Catalunya, seperti hak kebebasan berekspresi dan hak untuk memilih," ujar Guardiola kala itu.
Barcelona sendiri sudah menyatakan akan mendukung kehendak mayoritas warga Catalan. "Kami sangat menghormati anggota-anggota yang beragam. Kami akan terus mendukung kehendak mayoritas orang Catalan dan melakukannya dengan cara terhormat, damai, dan penuh teladan."
MIRROR | RAMADHAN L.Q